Find Us On Social Media :

5 Tanda Asupan Karbohidrat Terlalu Rendah, Menurut Ahli Gizi

Tanda asupan karbohidrat terlalu rendah di antaranya sering merasa lelah.

GridHEALTH.id - Sejak diet Keto atau diet karbohidrat marak diikuti berbagai kalangan karena dipercaya menurunkan berat badan dengan cepat, sebenarnya ada bahaya mengintai bila tidak hati-hati dijalankan di bawah bimbingan ahli gizi.

Sebabnya, asupan karbohidrat terlalu rendah dapat menyebabkan sejumlah efek samping.

Ahli gizi dan ahli gizi Australia Susie Burrell baru-baru ini membagikan tanda-tanda yang harus Anda perhatikan jika mengonsumsi karbohidrat dalam tingkat yang lebih rendah daripada yang direkomendasikan di situs webnya, Shape Me.

Memasukkan terlalu banyak karbohidrat ke dalam makanan memang dapat menyebabkan penambahan berat badan, tetapi mengonsumsi terlalu sedikit juga berdampak pada kesehatan.

Berikut adalah tanda asupan karbohidrat terlalu rendah

1. Berat badan tidak turun

Kesalahpahaman umum tentang karbohidrat adalah bahwa semakin sedikit kita makan, semakin besar kemungkinan ntuk menurunkan berat badan. Namun, karbohidrat diperlukan untuk mempertahankan metabolisme secara efisien.

Baca Juga: Hati-hati, Meski Kalorinya Lebih Rendah, Indeks Glikemik Kentang Lebih Tinggi Dibanding Nasi

Baca Juga: Penyebab Ketidaknyamanan Perut Pada Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar

"Jika Anda mengonsumsi kurang dari 80g total karbohidrat setiap hari tetapi melakukan banyak olahraga, karbohidrat Anda akan terlalu rendah untuk benar-benar memetabolisme lemak tubuh dan laju metabolisme Anda akan melambat seiring waktu," jelas Burrell.

Burrell menyarankan untuk menambahkan sepotong buah, roti atau setengah cangkir biji-bijian ke dalam makanan yang dimakan langsung setelah berolahraga untuk meningkatkan asupan dan mendukung sistem metabolisme.

 

2. Sering merasa lelah

Merasa lelah bisa menjadi tanda utama bahwa kita tidak memasukkan cukup karbohidrat ke dalam makanan. Burrell menjelaskan bahwa ini bisa jadi karena perubahan kadar glukosa darah.

"Fluktuasi kadar glukosa darah dapat menyebabkan sakit kepala, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan perasaan lesu secara umum," katanya.

Meskipun banyak orang mungkin mengaitkan makan karbohidrat dengan perasaan lesu, menghindarinya juga dilaporkan memiliki efek yang sama.

3. Mengidam gula (sugar craving)

Ketika tubuh mengidam sesuatu secara khusus, ini bisa mengindikasikan bahwa kita kekurangan. Inilah sebabnya mengapa setelah makan besar kita mungkin masih menginginkan makanan manis jika piring makanan tidak mengandung keseimbangan nutrisi yang bermanfaat.

"Mengidam secara teratur setelah makan mungkin merupakan tanda bahwa makanan tidak mengandung keseimbangan karbohidrat dan protein yang Anda butuhkan untuk rasa kenyang dan kepuasan yang dapat menyebabkan rasa lapar yang ekstrem," kata Burrell.

Baca Juga: 6 Makanan Sehari-hari Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak

Baca Juga: Pengobatan Kanker Usus Besar, Dimulai Pembedahan Hingga Kemoterapi

"Fluktuasi kadar glukosa darah juga dapat membuat Anda merasa sangat lapar bahkan ketika Anda hanya makan satu atau dua jam sebelumnya karena tubuh mengidentifikasi bahwa Anda belum mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup."

4. Timbul gangguan pencernaan

Makanan berkabohidrat merupakan sumber serat makanan yang kaya, yang membantu isi usus bergerak dengan lancar.

Oleh karena itu, makan lebih sedikit karbohidrat dari biasanya dapat menyebabkan sembelit, yang bukan merupakan kondisi yang nyaman.

“Ketika usus Anda telah terbiasa mengonsumsi makanan ini secara teratur, dan tiba-tiba menemukan bahwa ia tidak lagi menerima serat berbasis gandum dalam jumlah yang signifikan, hal itu dapat secara signifikan memengaruhi jumlah curah yang bergerak melalui usus dan menyebabkan pengurangan yang signifikan dalam waktu transit, atau limbah waktu bergerak melalui saluran pencernaan, ”kata Burrell.

5. Muncul bau mulut

Banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa diet rendah karbohidrat dapat berdampak pada bau napas.

“Ketika asupan karbohidrat kita turun di bawah level tertentu, tubuh akan membuat keton, yang merupakan sumber bahan bakar alternatif untuk hati dan otak yang terbuat dari simpanan lemak,” jelas Burrell.

Baca Juga: Pintar Cara Mengelola Amarah Agar Tak Berdampak Pada Kesehatan

Baca Juga: Jantung Sehat yang Bisa Melawan Penuaan Dini dan Bikin Panjang Umur

Keton memiliki bau yang sangat khas, beberapa di antaranya akan dikeluarkan melalui air liur jika kita mengalami ketosis.

Ketosis adalah keadaan metabolisme yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk membakar energi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL