Find Us On Social Media :

Healthy Move, 3 Jenis Latihan Untuk Mempertahankan Kesehatan Jantung

Bersepeda statis termasuk olahraga aerobik untuk memperkuat jantung.

GridHEALTH.id - Jantung adalah otot terpenting dalam tubuh jadi sudah selayaknya dijaga kesehatannya.

American Heart Associaction merekomendasikan tiga jenis latihan terbaik untuk menjaga jantung kita kuat dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke;

1. Latihan aerobik

Latihan aerobik, juga dikenal sebagai kardio, dirancang untuk meningkatkan detak jantung dan membuat berkeringat.

Aerobik membantu meningkatkan sirkulasi dan menurunkan tekanan darah. Jika menyandang diabetes, mereka juga dapat membantu kita mengontrol kadar gula darah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan bahwa setiap orang dewasa harus mendapatkan setidaknya dua jam dan 30 menit latihan aerobik intensitas sedang seminggu, dengan interval 10 menit atau lebih.

Beberapa contoh aerobik intensitas sedang adalah berjalan cepat, bersepeda di jalanan datar, berenang santai, berkebun dan menari.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Sehari-hari yang Membuat Jantung Menua Lebih Cepat

Baca Juga: Penyebab Juvenile Diabetes, Bentuk Diabetes Tipe 1 di Kalangan Remaja

Jika rajin berolahraga tapi kekurangan waktu, kita dapat memenuhi pedoman CDC dengan 15 menit latihan aerobik intensitas tinggi.

Latihan berat ini dimaksudkan untuk membuat kita terengah-engah dan meningkatkan detak jantung secara signifikan.

Contoh aerobik intensitas tinggi meliputi joging, bersepeda statis atau di luar rumah dengan kecepatan 10 mph atau lebih cepat, renang bolak-balik, sepak bola, mendaki bukit.

2. Latihan kekuatan

Latihan kekuatan (kadang-kadang disebut latihan ketahanan) adalah cara lain yang bagus untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Ketika dikombinasikan dengan aerobik, latihan kekuatan akan membantu meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat. Ini juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung atau stroke.

Baik CDC dan American Heart Association merekomendasikan berpartisipasi dalam latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu (pada hari-hari yang tidak berurutan).

Idealnya, sesi latihan kekuatan ini harus melatih semua kelompok otot utama lengan, kaki, pinggul, dada, bahu, perut, dan punggung.

Baca Juga: Mengobati Penderita Mumps, Gondongan Akibat Infeksi Virus Menular

Baca Juga: Mengenal AMD Tipe Basah dan Kering Penyebab Gangguan Penglihatan Pada Lansia, Apa Bedanya?

Beberapa contoh latihan kekuatan otot meliputi angkat beban bebas, menggunakan band resistensi, melakukan push-up, melakukan sit-ups dan melakukan jongkok-berdiri.

Latihan kekuatan harus dilakukan dalam set. Setiap set harus terdiri dari 8 sampai 12 repetisi.

3. Fleksibilitas

Meskipun tidak mempengaruhi kesehatan jantung  secara langsung, latihan fleksibilitas dan peregangan dapat berkontribusi banyak pada latihan.

Aktivitas seperti yoga, tai chi, dan Pilates tidak hanya akan meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan,tetapi juga mengurangi kemungkinan mengalami kram, nyeri sendi, dan nyeri otot saat berolahraga.

Latihan fleksibilitas memudahkan untuk melakukan jenis aktivitas fisik lain yang diperlukan untuk jantung yang sehat.

Hal hebat tentang pelatihan fleksibilitas adalah dapat melakukannya kapan saja, di mana saja.

Baik itu pemanasan sebelum berolahraga, mengikuti kelas yoga, atau hanya melakukan beberapa peregangan di ruang tamu.

Baca Juga: Bersihkan Rumah Libatkan Seluruh Keluarga Untuk Healthy Move

Baca Juga: Healthy Move, Ini Manfaat Mengajarkan Berenang Pada Bayi Sejak Dini

Meningkatkan fleksibilitas selalu merupakan ide bagus jika kita serius tentang kesehatan jantung. (*)