Find Us On Social Media :

Healthy Move, Naik Turun Tangga Kuatkan Sendi Hingga Bakar Kalori

Ada beragam manfaat aktivitas naik turun tangga untuk kesehatan.

GridHEALTH.id - Dr. Kenneth Hun, Direktur Medis dari UCHealth Foot and Ankle Center – Stapleton di Denver, Amerika Serikat mengatakan, apakah kita sedang menaiki dan menuruni anak tangga yang sebenarnya atau berolahraga dengan mesin pemanjat tangga – dapat menjadi cara yang efisien dan efektif untuk melatih otot dan membakar lemak (kalori)."Mendaki tangga bisa menjadi latihan yang efektif untuk memperkuat otot, meningkatkan keseimbangan, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular," kata Hunt.

Bentuk latihan ini biasanya aman bagi kebanyakan orang sehat, meskipun dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi sebagian orang, katanya.

Misalnya, jika kita memiliki masalah dengan keseimbangan dan cenderung jatuh atau memiliki kelemahan, kekakuan atau nyeri pada kaki, pergelangan kaki, lutut atau pinggul, segala jenis memanjat tangga mungkin tidak tepat untuk kita.

Hal yang sama berlaku jika emiliki kondisi peradangan seperti radang sendi, radang kandung lendir atau penyakit sendi degeneratif.

Jika memiliki masalah ini, kita harus berkonsultasi dengan ahli terapi fisik atau dokter perawatan primersebelum memulai latihan memanjat tangga, saran Hunt.

Baca Juga: 3 Gaya Hidup Aktif Ini Bisa Jadi Olahraga Untuk Turun Berat Badan

Baca Juga: Penting Bagi Penyandang Diabetes, Cek Kadar Gula Darah Sebelum Memulai Olahraga Dengan memperkuat otot dan persendian kaki, memanjat tangga dapat meningkatkan fungsi dengan aktivitas sehari-hari, kata Eric Sampsell, terapis fisik untuk The Centers for Advanced Orthopaedics di Hagerstown, Maryland.

Naik tangga juga dapat meningkatkan tingkat energi dan menurunkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan osteoporosis, kata Sampsell.Berikut adalah lima manfaat kesehatan dari latihan memanjat tangga:1. Melatih banyak ototLatihan memanjat tangga melibatkan lebih banyak otot daripada berjalan, jogging, atau berlari di medan datar, kata Hunt.

Bergerak di tanah datar melibatkan otot-otot kaki, sementara memanjat tangga juga melatih glutes dan memberikan latihan yang lebih menyeluruh untuk paha depan dan paha belakang. "Mendaki tangga membutuhkan lebih banyak keterlibatan otot dan kekuatan otot," katanya.2. Meningkatkan keseimbanganKetika menaiki atau menuruni tangga, kita harus menggunakan otot-otot penstabil di kaki dan pergelangan kaki serta tendon peroneal untuk menjaga keseimbangan, kata Hunt.

Untuk diketahui ada dua tendon peroneal di setiap kaki, di sepanjang fibula. Satu melekat pada bagian luar kaki dekat pangkal jari kelingking. Yang lain berjalan di bawah lengkungan kaki.

Baca Juga: Pseudogout, Radang Sendi yang Sering Dikira Asam Urat, Ini Gejalanya

Baca Juga: CDC Sebutkan Pemberian Disinfektan Tidak Perlu Sering Dilakukan, Cuci Tangan Lebih Utama

3. Latihan kardio yang efisien dan berdampak rendahKarena harus melibatkan lebih banyak kelompok otot dan mengerahkan diri lebih banyak daripada jika berada di tanah datar, memanjat tangga adalah latihan kardio yang efektif dan hemat waktu. "Detak jantung Anda meningkat saat Anda menaiki tangga," kata Hunt.

4. Meningkatkan kebugaranSebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari di jurnal Kanada Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism menunjukkan bahwa memanjat tangga meningkatkan kebugaran pada orang dewasa yang sehat dan tidak banyak bergerak.

Para peneliti mempelajari efek memanjat tangga pada 24 orang dewasa muda yang tidak aktif secara fisik.

Menaiki tangga selama tiga hingga 12 menit sebentar-sebentar lebih baik daripada berolahraga terus menerus untuk meningkatkan kontrol gula darah pada orang dengan resistensi insulin, para peneliti menemukan.

Baca Juga: 6 Ciri Kehamilan Kembar Yang Jadi Dambaan, Ini Waktu Bisa Terdeteksi

Baca Juga: Obat Diabetes Metformin Bisa Mencegah Diabetes Gestasional, Studi

5. Menurunkan risiko kematian

Naik tangga juga dapat menurunkan risiko kematian dari semua penyebab, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 oleh Harvard Health Alumni Study.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 8.000 pria antara usia 65 dan 71 tahun. Para peneliti menemukan hubungan antara memanjat lebih banyak lantai dan kematian yang lebih rendah dari semua penyebab. (*)