GridHEALTH.id - Tidak diragukan lagi bahwa berpuasa membawa banyak manfaat kesehatan bagi yang melakukannya. Antara lain membersihkan tubuh seperti semacam detoks dan dapat menurunkan berat badan.
Tetapi juga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing agar dapat berpuasa dengan lancar.
Dokter Yassin Yanuar MIB, SpOG,-KFER, M.Sc, Chief Executive Officer Bamed mengatakan, “Melihat kondisi Ramadan yang akan datang di tahun ini akan perlahan kembali normal, penyebaran Covid-19 dan penyakit yang timbul di luar Covid-19 pada cluster keluarga masih menjadi perhatian utama kami.
Meskipun mayoritas masyarakat sudah vaksin lengkap dan juga booster. Jangan sampai keluhan maupun pemeriksaan rutin bagi pasien dengan kondisi tertentu diabaikankan,” katanya pada Virtual Media Briefing 'Siap hadapi Ramadhan untuk keluarga Indonesia Amankah puasa bagi ibu hamil dan menyusui?' di Jakarta yang diadakan klinik Bamed (31/03/2022).
Sementara itu, pada kesempatan sama, spesialis Kulit dan Kelamin Bamed, dr. Aninda Marina, SpDV, yang memaparkan tentang permasalahan kulit selama puasa mengatakan, “Kurangnya asupan cairan akibat berpuasa 14 jam tanpa dehidrasi yang baik dapat mempengaruhi kulit sehingga kulit dapat terlihat bersisik, pecahpecah, kering dan gatal.
Di samping itu dapat terjadi bibir pecah-pecah yang mengakibatkan gatal hingga luka yang nyeri, serta dapat menyebabkan gangguan suhu tubuh sehingga membuat terasa lebih dingin ataupun suhu tubuh meningkat.”
“Kegiatan menjilat bibir yang bertujuan membasahi bibir malah akan memperburuk kondisi kekeringan bibir hingga dapat menyebabkan eksim pada bibir,” jelasnya.
Ia juga mengemukakan bahwa akibat cairan yang kurang dan kurangnya tidur dapat menyebabkan tampilan kulit menjadi kusam, tidak cerah, gelap dan sayu.
“Selain itu, buka puasa dengan makanan manis ataupun makanan berminyak yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Baca Juga: Gatal di Kulit Sering Timbul, Tanda Fisik Kadar Gula Darah Tinggi
Baca Juga: Healthy Move, Jenis Olahraga yang Dapat Membantu Mengatasi Insomnia
Apalagi dengan kurangnya tidur yang akan menggangu ritme sikardian normal sehingga mempermudah pertumbuhan jerawat,” tambahnya.
Dalam paparannya, ia mengemukakan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit tetap prima saat puasa.
Yaitu kebutuhan cairan harus terpenuhi dengan minum air putih paling sedikit 1,5 liter dalam 24 jam atau 30ml/kgbb/24 jam saat buka puasa ataupun sahur.
Hindari konsumsi kopi dan soda, karena minuman tersebut dapat menghambat nutrisi dan menggangu kelembapan kulit yang memicu kulit kering.
“Dianjurkan untuk menggunakan pelembap yang mengandung hyaluronic acid atau gliserin secara rutin dua kali sehari sehabis mandi supaya dapat mempertahankan kulit dari kekeringan.
Berikan juga pelembap bibir yang mengandung petroleum jelly tanpa pewangi agar mencegah bibir kering dan mencegah luka.
Hindari makanan manis terlalu banyak saat berbuka puasa karena dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Kurangi konsumsi gula berlebih pada minuman maupun makanan,”ujarnya.
Tentang pola makan yang tepat agar kulit terlindungi saat puasa, ia mengatakan, “Pilihlah makanan yang tepat dengan gizi seimbang.
Baca Juga: Healthy Move, Jenis Olahraga yang Dapat Membantu Mengatasi Insomnia
Baca Juga: Deretan Menu Wajib Ada Saat Sahur Agar Energi Terjaga Sepanjang Hari
Pastikan mengonsumsi karbohidrat kompleks rendah gula, protein, sayur dan buah buahan yang kaya vitamin A, B dan C dalam makanan buka puasa dan sahur.
Vitamin tersebut bermanfaat untuk regenerasi kulit sehingga kulit selalu sehat. Mengingat nutrisi dapat berkurang saat berpuasa, maka sebaiknya rutin menambahkan suplementasi vitamin D pada rutinitas.
Vitamin D selain dapat mencegah kekambuhan penyakit kulit seperti eksim juga dapat memperbaiki imunitas saat berpuasa.
Jangan lupa menggunakan tabir surya sebab aktivitas di bulan puasa sering dimulai di pagi hari, sehingga menggunakan tabir surya berfungsi untuk mencegah sinar UVA dan UVB yang dapat merusak sel kulit dan penuaan.
Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30 dengan minimal PA++
“Perawatan kulit yang dapat dilkukan masyarakat saat puasa antara lain Mikrodermabrasi Athena untuk mengangkat sel mati saat berpuasa, Intraceutical yang bermanfaat untuk melembapkan kulit dan mencerahkan.
Oxygeneo yang bermanfaat untuk melembapkan kulit dengan pemberian oksigen serta mengencangkan dan mencerahkan kulit,
Chemical Peeling yang dapat bermanfaat untuk peremajaan kulit, mencerahkan serta menghilangkan jerawat dan Laser sesuai indikasi dari kondisi kulit pasien,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, dr. Ratu Abigail Audity, B.Med.Sc., MSi, Chief Marketing Officer Bamed dalam sambutannya mengatakan, “Di masa sekarang, kenyamanan dan keamanan pasien nomor satu bagi kami.
Baca Juga: WHO Memperingatkan Munculnya Strain XE Mutan Covid Baru, Hibrida Dua Subvarian Omicron
Baca Juga: Tidur Lagi Setelah Sahur Wajib Tunggu 2 Jam, Ternyata Ini Alasannya
Agar pasien tetap nyaman melakukan kontrol kesehatan, kami menjaga mereka dengan protokol kesehatan di Bamed yang kami perkuat.
Mulai dari sebelum kedatangan pasien ke Bamed, pasien dapat melakukan perjanjian melalui WhatsApp maupun telfon terlebih dahulu untuk diberikan waktu kedatangan sesuai urutan. Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukkan pasien tunggu di waktu yang bersamaan dan juga waktu kunjungan pasien yang efektif bersama dokter.”
Tentang protokol kesehatan di Klinik Bamed, Ia menjelaskan, “Ketika pasien datang ke Bamed, protokol kesehatan dimulai dari pengukuran suhu dan identifikasi pemakaian masker sebelum masuk ke dalam klinik secara otomatis.
Dilanjutkan pengukuran suhu manual, pengukuran kadar oksigen, adanya pembatas tatap muka di area resepsionis dan kasir, swab antigen untuk pasien sebelum tindakan, alas sekali pakai di semua ruang kontrol, khusus pasien Skin Care diberikan starter kit berupa head cap, alas treatment sekali pakai, dan tempat penyimpanan masker.”
Ia juga menambahkan, “Setelah treatment selesai, kami menerapkan pembayaran secara cashless dan untuk pasien, kami berikan Bamed essential kit yang isinya Bamed Spray (hand sanitizer), Bamed Wipes (tissue basah), masker medis, dan vitamin C.
Tak lupa juga di setiap sudut area Bamed terdapat air purifier dan juga hand sanitizer, pemberlakuan alur pasien satu arah dengan pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda, serta pemberian jarak tempat duduk untuk memberikan perlindungan ekstra.
Protokol kesehatan dijalankan ketat, contohnya perlengkapan APD lengkap yang dipakai oleh dokter dan perawat, jadwal rutin deep cleaning di seluruh area Bamed, antigen swab rutin bagi tim yang bekerja di Bamed mulai dari tim medis dan non medis.
Terakhir, secara otomatis akan ada fitur pengingat otomatis untuk pasien melakukan kontrol dan pengaturan waktu yang terjadwal untuk kembali ke Bamed.
Baca Juga: Modal Antibodi Bagus Saja Tidak Cukup Kuat Menghadapi Omicron, Studi Baca Juga: Gejala dan Penanganan Tonsilitis, Radang Amandel Akibat Virus dan Bakteri
Adhimukti T. Sampurna, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, Chief Medical Ancillary Services Officer Bamed mengatakan, “Bulan suci ini kami akan berupaya untuk tetap menjaga pasien ketika melakukan kontrol dan memberikan edukasi secara online maupun offline.
Agar masyarakat Indonesia dapat perlahan menjalani aktivitas yang normal di bulan suci tahun ini dengan rasa nyaman dan aman tanpa mengabaikan kesehatan keluarganya masing-masing.” (*)