Find Us On Social Media :

Menu Sahur yang Tepat Untuk Penyandang Diabetes yang Mempunyai Luka

Oatmeal dicampur buah bisa menggantikan nasi agar lebih sehat bagi penyandang luka diabetes.

GridHEALTH.id - Penyandang  diabetes harus merawat tubuh mereka secara khusus, terutama kaki dan kaki mereka.

Ini karena penderita diabetes rentan terhadap luka, dan luka diabetes membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Semakin lama luka sembuh, semakin besar risikonya untuk terinfeksi. Jika penderita diabetes mengalami luka yang tidak sembuh-sembuh atau terinfeksi, mereka berisiko tinggi membutuhkan amputasi.

Menurut Centers for Disease Control (CDC), persentase yang tinggi dari 30 juta penderita diabetes  menyandang komplikasi akibat infeksi luka.

Luka kecil, goresan, ulserasi, dan luka bakar ringan dapat diabaikan oleh orang normal. Tetapi bagi penderita diabetes, segala jenis kerusakan pada kulit dapat menyebabkan konsekuensi serius , tidak peduli seberapa kecilnya.

Diabetes memperlambat proses penyembuhan, membuat kita rentan terkena infeksi yang bahkan bisa sampai ke tulang. Karena itu, luka dengan ukuran berapa pun harus diperiksa oleh profesional medis sedini mungkin.

Bagi penyandang diabetes dengan luka, atau luka diabetes, diperbolehkan puasa di bulan Ramadan, tentu sepengetahuan dan seizin dokter.

Bila boleh menjalaninya, bagi penyandang luka diabetes, penting untuk tidak melewatkan makan sahur sebelum fajar.

Dan pastikan untuk makan makanan bertepung yang kaya serat seperti sereal berserat tinggi, oat, soba, bulgur atau beras merah, karena mereka diserap lebih lambat dan memiliki indeks glikemik rendah.

Baca Juga: Alergi Makanan, Ini Berbagai Penyebabnya yang Perlu DIketahui

Indeks glikemik rendah ini akan membantu dalam menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang aman saat berpuasa.Padukan dengan buah-buahan dan sayuran, karena selain kaya serat juga dapat membantu menjaga kadar gula darah, juga dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan jantung.

Sebelum memulai hari puasa, kita harus minum banyak cairan bebas gula dan kafein untuk menghindari dehidrasi di siang hari.Puasa dapat dibatalkan oleh kurma, mereka kaya serat dan sumber karbohidrat yang kaya, dua kurma besar (30 gram tanpa inti), dapat menyediakan sekitar 20 gram karbohidrat, yang kira-kira setara dengan sepotong roti sedang.

Cobalah untuk batasi jumlah kurma dengan makan satu untuk berbuka atau dengan secangkir air.

Baca Juga: Kebanyakan Suplemen Ini Tingkatkan Risiko Kanker dan Stroke

Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Mengembalikan Bentuk Tubuh Pasca Sesar

Hindari soda manis atau jus buah karena meningkatkan gula darah dan membuat kita haus.Minuman susu adalah sumber protein dan kalsium yang baik, tetapi jenis tanpa pemanis adalah pilihan yang paling sehat.Batasi makanan yang digoreng dan berlemak dalam jumlah sedang karena sering memakannya dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Selama Ramadan, makanan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung karena cenderung mengandung persentase tinggi lemak jenuh dan garam yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol darah. (*)