GridHEALTH.id - Ketika dunia terus berjuang melawan kemungkinan pandemi Covid-19, wabah virus mematikan dalam beberapa tahun terakhir, ada kasus virus lain yang menyebar dengan cepat ke seluruh negara, Cacar Monyet (Monkeypox).
Menurut laporan Center for Disease Control and Prevention (CDC) terbaru (22/05/2022), virus tersebut telah mencapai 12 negara termasuk Amerika Serikat, Israel, dan Inggris.
Menyadari situasi dan penyebaran virus, Belgia telah menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan karantina untuk kasus cacar monyet setelah mencatat tiga infeksi yang terkait dengan festival yang diselenggarakan kaum homoseksual.
Menurut para pejabat, Belgia telah memberlakukan karantina 21 hari wajib bagi orang-orang yang menunjukkan gejala penyakit atau didiagnosis dengan virus.Memperingatkan orang-orang terhadap Monkeyvirus, pimipinan Badan Kesehatan Inggris (UKHSA/United Kingdom Health Security Agency) Susan Hopkins mengatakan, virus tersebut tidak boleh dianggap enteng karena menargetkan anak-anak.
"Virus ini dapat secara signifikan lebih berbahaya pada anak-anak, dan dilaporkan bahwa seorang anak Inggris yang tertular penyakit itu berjuang untuk hidup mereka dalam perawatan intensif," kata Hopkins dikutip dari The Guardian, Minggu (22/05/2022).Monkeypox adalah infeksi virus langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan cacar.
Namun, perilaku virus ini tidak mematikan dibandingkan dengan virus lain yang beredar saat ini. Menurut para ahli, Monkeypox jauh lebih ringan dan memiliki risiko infeksi yang minimal.
Virus cacar monyet adalah anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. WHO mengatakan bahwa virus ini adalah penyakit zoonosis virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan Barat dan kadang-kadang diekspor ke daerah lain.
Baca Juga: Cacar Monyet Menyebar di Eropa dan Amerika, Kenali Cara Penularannya
Baca Juga: 10 Tanda Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui, 5 Selebriti Indonesia Mengalami
Beberapa gejala yang berhubungan dengan infeksi virus Monkeypox adalah ruam kulit, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dll.
Virus menyebar melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau dengan bahan yang terkontaminasi virus.
Lebih lanjut dapat menyebar dari satu individu yang terinfeksi ke orang lain melalui cairan tubuh, tetesan pernapasan dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur.
WHO meluruskan, bahwa penularan paling berisiko terjadi jika seseorang melakukan kontak fisik dengan penderita cacar monyet.
Risiko infeksi bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya terbatas pada pria yang berhubungan seks dengan pria saja.
Baca Juga: Orang Berkulit Gelap Cenderung Kekurangan Vitamin D, Ini Penyebabnya
Baca Juga: Presiden Jokowi Longgarkan Pemakaian Masker, Masyarakat Enggan Melepas Karena Mengaku Sudah Nyaman
“Ini termasuk tenaga kesehatan, anggota keluarga di rumah, dan pasangan seksual,” tulis WHO, dikutip dari Insider, Senin (23/05/2022).
WHO juga telah menyatakan bahwa vaksin yang digunakan selama program pemberantasan cacar juga diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap monkeypox. (*)