Find Us On Social Media :

Gejala dan Penyebab Insomnia dan Cara Mengatasinya dengan Akupunktur

Cara mengobati insomnia dengan teknik akupunktur.

GridHEALTH.id -Insomnia adfalah gangguan tidur yang snagat menjengkelkan dan mengangu.

Takhanya sampai di situ, insomnia bisa membuat penderitany amengalami masalah kesehatan serius, bahkan produktifitasnya menjadi kacau.

Hal itu semu abisa terjadi karena tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan mental.

Dengan tidur, semua keluhan hilang atau berkurang, dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Catat, penelitian menunjukkan bahwa tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan lemas, penurunan konsentrasi, penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan pada tekanan darah serta hormon, dan berbagai masalah lainnya.

Seseorang yang mengalami insomnia, biasanya menunjukan gelaa berikut ini:

* Sulit tidur di malam hari

* Kegagalan untuk mempertahankan tidur yang efektif setelah dapat tertidur

* Sering terbangun di malam hari dan sulit untuk kembali tertidur

* Bangun lebih awal dari waktu yang diinginkan di pagi hari.

Walhasilnya sejak pagi hingga malam hari kembali, keseharainnya penderita insomnia akan mengantuk, cemas, suasana hati yang tidak baik, kelelahan, tidak produktif, penurunan kognitif, gangguan konsentrasi, interaksi sosial yang bermasalah.

Baca Juga: Cara Cepat Mengatasi Sariawan pada Bayi, Kenali Penyebabnya

Intinya memengaruhi kesehatan pribadi, namun juga keharmonisan dan kestabilan sosial.

Terapi Akupunktur untuk Insomnia

Untuk mengatasi insomnia, melansir artikel yang ditulis oleh dr. Freddy Julianto, Sp.Ak, MM, spesialis Akupunktur RS EMC Pulomas, dilaman emc.id (15/08/2022), salah satu caranya dengan teknik akupunktur.

Akupunktur untuk insomnia adalah salah satu terapi yang paling populer dan aman.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa akupunktur memiliki efek yang signifikan pada insomnia.

Sebab akupunktur menyeimbangkan tubuh dan mengembalikan fungsi fisiologis tubuh dengan memasukkan jarum yang tipis ke dalam titik akupunktur tertentu.

Penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan kandungan endorphin, serotonin, melatonin, asam aminobutirat dan menurunkan kadar glutamat.

Dengan demikian, terapi akupunktur dapat meningkatkan fungsi penghambatan sentral dan membantu orang tertidur.

Akupunktur pun dapat meningkatkan efisiensi tidur, memperpanjang waktu tidur, mengurangi keparahan insomnia, dan meredakan depresi atau perasaan cemas.

Akupunktur dinilai memiliki keunggulan yang unik. Tidak hanya memperbaiki gangguan tidur, tetapi juga mengembalikan kondisi mental menjadi sehat.

Untuk terapi insomnia dengan akupunktur, dilakukan 2 kali per minggu.

Baca Juga: Balita 17 Bulan Menderita Hidrosefalus Tak Bisa Berobat, Selama Pandemi ada 2 Kasus Seperti Ini

Ketika tidur sudah berkualitas, akupunktur dapat dihentikan. Jadi, akupunktur tidak menimbulkan ketergantungan.Penyebab Insomnia

Adapun penyebab insomnia, bisa karena banyak hal. Dan ini harus dijauhi, supaya tidak mengalami insomnia.

* Gadget

Bermain gadget yang berlebihan dapat menyebabkan insomnia karena perangkat elektronik dengan layar bercahaya dapat memengaruhi melatonin di malam hari, yang dapat mengakibatkan masalah tidur.

* Gangguan irama sirkadian

Jet lag, perubahan shift kerja, berada di ketinggian, kebisingan, kedinginan atau kepanasan, dapat mengganggu tidur.

* Masalah psikologis

Orang dengan gangguan, seperti bipolar atau depresi, posttraumatic stress disorder, serta gangguan kecemasan atau gangguan psikotik lebih cenderung mengalami insomnia.

* Penyakit

Seringkali terdapat kondisi medis yang menyebabkan terjadinya insomnia, misalnya lesi dan tumor otak, stroke, nyeri kronis, sindrom kelelahan kronis, gagal jantung kongestif, angina, gastroesophageal reflux disease (GERD), penyakit paru obstruktif kronis, asma, sleep apnea yang menyebabkan penderita berhenti bernapas secara berkala sepanjang malam, penyakit parkinson dan alzheimer, hipertiroid, artritis, dan penyakit neurodegeneratif.

Baca Juga: Klik di SINI Untuk Mengetahui Kadar Asam Urat Normal Pria dan Wanita

* Usia

Insomnia lebih banyak terjadi pada lansia. Hal itu disebabkan oleh penurunan sebagian fungsi sistem kontrol tidur yang dapat menyebabkan insomnia pada lansia.

Selain itu, adanya kondisi komorbiditas medis juga merupakan kontributor terjadinya insomnia pada lansia.

* Hormon

Rendahnya kadar estrogen pada perempuan post menopause dapat menyebabkan hot flashes, perubahan dalam stres, atau perubahan keseluruhan pada siklus tidur, yang semuanya dapat berkontribusi pada terjadinya insomnia.

Selain itu, perubahan hormon selama menstruasi, misalnya kadar progesteron yang rendah selama siklus menstruasi, terutama mendekati akhir fase luteal, juga telah diketahui berkorelasi dengan insomnia serta perilaku agresif, mudah tersinggung, dan suasana hati yang tertekan pada perempuan. Sekitar 67% perempuan memiliki masalah dengan insomnia baik sebelum atau selama haid.

* Kafein, nikotin, dan alkohol

Kopi, teh, kola dan minuman berkafein lainnya yang diminum pada siang atau sore dapat menyebabkan insomnia.

Alkohol dapat membantu tertidur, tetapi mencegah untuk tidur ke tahap lebih dalam dan sering menyebabkan terbangun saat tengah malam.

* Faktor lain

Tidur di sebelah pasangan yang mendengkur, kondisi genetik, pikiran yang terlalu aktif, kehamilan, makan terlalu banyak saat larut malam sehingga tidak nyaman saat berbaring, dapat membuat pasien tetap terjaga.(*)

Baca Juga: 6 Kombinasi Vaksin Booster Terbaru, Jangan Sampai Tidak Tahu!