GridHEALTH.id - Biduran atau urtikaria (gatal-gatal), bisa muncul di malam hari akibat suhu dingin. Disebut juga urtikaria dingin.
Urtikaria dingin adalah kondisi alergi yang menyebabkan ruam merah dan gatal pada kulit setelah terpapar dingin.
Jika memiliki kondisi ini, kita mungkin melihat reaksi kulit sekitar lima sampai sepuluh menit setelah ersentuhan dengan air dingin atau cuaca. Reaksi dapat berlangsung dari satu hingga dua jam.Ada dua jenis urtikaria dingin:
- Urtikaria dingin yang didapat atau esensial. Pada urtikaria dingin yang didapat, gejala mulai muncul setelah dua hingga lima menit dipicu. Gejala berlangsung sekitar satu atau dua jam sebelum sembuh.
- Urtikaria dingin herediter atau familial. Di sini, gejala mungkin mulai terlihat 24 hingga 48 jam setelah dipicu. Gejala urtikaria jenis ini biasanya berlangsung selama 24 jam tetapi dapat berlangsung hingga 48 jam.Gejala Urtikaria DinginPenting untuk dicatat bahwa urtikaria dingin dapat mempengaruhi orang secara berbeda. Individu mungkin memiliki gejala yang berbeda. Tetapi gejala biduran dingin yang paling umum meliputi:
- Ruam merah dan gatal setelah merasa kedinginan
- Anafilaksis (reaksi alergi)
- Pembengkakan di daerah yang terkena
- Sakit kepala atau pusing
Baca Juga: Healthy Move, Lakukan Berjalan Mundur di Treadmill Bila Menderita Nyeri Lutut
- Perasaan terbakar di daerah yang terkenaUrtikaria dingin mempengaruhi wanita lebih banyak daripada pria. Ini sebagian besar terjadi pada orang dewasa muda tetapi dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.
Beberapa orang mungkin mendapatkan gejala yang lebih parah daripada yang lain. Kasus yang parah dapat menyebabkan syok, kesulitan bernapas, atau bahkan kehilangan kesadaran.
Apa Penyebab Urtikaria/Biduran Dingin?Penyebab pasti urtikaria dingin pada kebanyakan orang adalah idiopatik, atau tidak diketahui asalnya. Ada beberapa pemicu yang diketahui. Kita mungkin mendapatkan urtikaria dingin yang dipicu oleh gigitan serangga, obat-obatan, infeksi, atau kanker darah.Pemicu urtikaria dingin lainnya termasuk latihan fisik yang terlalu keras, stres dan kecemasan, paparan sinar matahari langsung, udara dingin, keseringan menggaruk kulit, paparan bahan kimia, paparan alergen seperti serbuk sari, bulu binatang, dan beberapa makanan serta melakukan hal-hal yang memberi banyak tekanan pada kulit Anda (yaitu duduk lama)Siapa yang Lebih Mungkin Mendapatkan Urtikaria Dingin?Kita mungkin lebih mungkin terkena urtikaria dingin karena:
- Usia. Seperti disebutkan sebelumnya, urtikaria dingin lebih cenderung mempengaruhi orang dewasa muda daripada kelompok usia lainnya. Jika kita adalah orang dewasa muda, kita memiliki risiko lebih besar terkena kondisi ini.
- Genetik. Dalam kasus yang jarang terjadi, kita mungkin mendapatkan urtikaria dingin dengan mewarisinya dari anggota keluarga dekat. Jenis ini dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan dan gejala seperti flu saat kita terkena flu.
- Kondisi penyakit yang mendasari. Memiliki beberapa kondisi medis seperti hepatitis dan kanker dapat meningkatkan kemungkinan kita terkena beberapa bentuk urtikaria dingin.Cara Mendiagnosis Urtikaria Dingin
Baca Juga: Kenali Aneka Jenis Obat Hipertensi dan Aturan Dosis yang Tepat
Baca Juga: Manfaat Pengobatan Alternatif untuk Kanker Payudara, Layak Dicoba
Dokter mungkin mendiagnosis urtikaria dingin setelah mengambil riwayat menyeluruh dan melakukan tes stimulasi dingin (CST/cold stimulation test).
CST melibatkan menempatkan es batu di kulit untuk melihat apakah akan ada reaksi. Jika kita mendapatkan reaksi kulit yang terlihat, maka itu pertanda bahwa kita mungkin benar-benar menderita urtikaria dingin.
Terkadang ruam mungkin tidak langsung muncul di lokasi tes CST dan kita mungkin harus menunggu 20 hingga 30 menit untuk mendapatkan reaksi.
Pengobatan Urtikaria DinginSetelah diagnosis urtikaria dingin, dokter mungkin meresepkan beberapa antihistamin. Obat ini membantu mengatasi ruam terutama jika kita tidak dapat menghindari flu.
Karena urtikaria dingin meningkatkan risiko reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa yang disebut anafilaksis, dokter mungkin merekomendasikan untuk membawa epinefrin auto-injector (EpiPen).
Kita juga dapat diobati menggunakan antibiotik dan obat lain seperti omalizumab. Obat ini juga disebut sebagai Xolair. Ini dapat digunakan jika kondisi tidak sembuh setelah menggunakan obat lain.
Tips Mengelola dan Mencegah Urtikaria DinginAda beberapa tip dan tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan bersama dengan obat untuk mengelola gejala urtikaria dingin, caranya:
- Hindari minuman dingin dan makanan beku
- Hindari mengenakan produk kosmetik dingin seperti masker dingin untuk wajah
- Menghindari tempat dengan suhu yang lebih dingin seperti gudang bawah tanah dan supermarket dengan rak berpendingin
Baca Juga: Sering Muncul Tanpa Disadari, Begini Cara Deteksi Dini Diabetes
Baca Juga: Pengobatan Alami Atasi Infeksi Kulit Cacar Ular Akibat Virus Zoster
- Menghindari tugas rumah tangga seperti mencairkan freezer atau membersihkan jendela luar, terutama saat musim dingin/musim hujan
- Aktivitas di luar ruangan seperti berenang, olahraga salju, dan mendaki gunung dapat memicu gejalaKiat pencegahan meliputi:
- Minumlah antihistamin yang diresepkan atau dijual bebas sebelum a terkena flu. Jika memiliki injektor otomatis epinefrin, selalu bawa jika terjadi reaksi.
- Pastikan hanya meminum semua obat yang diresepkan oleh dokter.
- Saat memutuskan untuk berenang, pertimbangkan untuk memeriksa air terlebih dahulu dengan tangan untuk memastikan tidak menimbulkan reaksi.
Baca Juga: Mengenal Etikma, Luka Bisul Tak Kunjung Sembuh Akibat Infeksi Bakteri
Baca Juga: Melawan Kegemukan, Penting Mencermati Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
Selalu bicarakan dengan dokter tentang kondisi kita sebelumnya. Penting untuk dicatat bahwa jika menderita urtikaria dingin, kita harus selalu memberi tahu dokter tentang kondisi kita sebelum melakukan prosedur medis, gigi, atau persalinan.
Ini sebagai informasi untuk mereka agar kita tetap hangat saat mereka melakukan prosedur.Apakah Urtikaria Dingin Hilang?Kita mungkin berhenti mendapatkan gejala urtikaria dingin dengan pengobatan. Namun, jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari enam bulan, dianggap sebagai kondisi kronis yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. (*)