Find Us On Social Media :

Waspada Ibu Hamil Pengidap Asam Urat Tinggi, Bisa Dikenali dari Ciri-ciri Berikut Ini

Peningkatan asam urat selama kehamilan patut diwaspadai karena membahayakan ibu dan janin.

GridHEALTH.id - Ibu hamil dengan asam urat yang meningkat selama kehamilan akan sangat berbahaya, sehingga segera setelah kondisi ini terdeteksi, perlu berdiskusi secara aktif dengan dokter untuk mencari solusi.

Sebab, tidak boleh sembarangan menggunakan perawatan obat tanpa persetujuan dari spesialis

Dalam diet sehari-hari, ibu hamil juga harus, memastikan nutrisi, tidak kelebihan atau kekurangan, dapat berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengatur pola makan yang wajar.

Ini semua demi  melindungi kesehatan dan perkembangan bayi yang belum lahir.Selain itu, ibu hamil juga harus melengkapi tubuh dengan 2,5 - 3 liter air per hari untuk merangsang ginjal untuk mengeluarkan dan menghilangkan kadar asam urat dari tubuh.

Pada saat yang sama, luangkan waktu untuk beristirahat, terutama di bulan-bulan terakhir kehamilan agar tubuh ibu  memiliki waktu untuk mempersiapkan kelahiran yang akan datang.

Ibu hamil juga tidak lupa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengontrol status kesehatan yang terbaik.

Indeks asam urat yang tinggi selama kehamilan akan menimbulkan banyak dampak dan risiko kesehatan yang serius baik bagi ibu maupun janin, sehingga setiap orang perlu aktif mencari pengetahuan dan pencegahan, jika terjadi kehamilan.

Jika  mengalami peningkatan asam urat, sebaiknya ikuti petunjuk dokter untuk memastikan kesehatan diri  dan janin.

Dalam 3 bulan terakhir kehamilan, kesehatan ibu dan bayi perlu dipantau dan diperiksa secara ketat.

Ciri-ciri asam urat yang meningkat selama kehamilan, antara lain:

- Rasa sakit atau sakit di punggung bagian bawah, samping, perut, atau selangkangan

- Rasa sakit di persendian, seperti lutut, siku dan ujung jari

Baca Juga: Usir Nyeri Sendi Akibat Asam Urat dengan 5 Infused Water Ini

Baca Juga: Waspada Bahaya Kanker Paru Akibat Kebiasaan Vape Pengganti Rokok

- Merasa mual

- Peningkatan keinginan untuk buang air kecil

- Nyeri saat buang air kecil

- Kesulitan buang air kecil

- Darah dalam urin

- Urin berbau busuk

Segera ke dokter bila terjadi hal-hal di atas. Ibu yang mempunyai asam urat sebelum kehamilan, seyogyanya memantau ketat keadaan tubuhnya pada saat hamil karena risiko peningkatan asam urat bisa terjadi.

Ingatlah bahwa asam urat terbentuk ketika purin dipecah dalam tubuh.. Meskipun purin terjadi secara alami, itu juga ada dalam makanan tertentu. Menghindari makanan ini mungkin bermanfaat.

- Daging merah dan jeroan

- Makanan dan minuman manis, terutama jika mengandung sirup jagung fruktosa tinggi

- Kaldu daging

- Beberapa makanan laut, seperti ikan teri, sarden, kerang, dan remis. Juga aneka ikan seperti tuna, cod, herring, dan haddock.

Baca Juga: Terapi Asam Urat Alami, Perubahan Pola Makan Hingga Rutin Minum Kopi

Baca Juga: Konsumsi Makanan Sehat, Pilihan Makanan Bagi Penyandang Jantung Bengkak

- Bayam, kacang polong, dan jamur

- Kacang dan lentil

- Havermut

- Bibit gandum dan dedak

- Bir dan minuman beralkohol

- Suplemen ragi

Baca Juga: 10 Jenis Makanan yang Bisa Membantu Pemulihan Penyakit Ginjal

Baca Juga: Tak Perlu Susah Pakai Obat, Coba Cara Mengatasi Bekas Luka dengan Bahan Alami Berikut Ini

Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Berkhasiat Untuk Pengobatan Penyakit Ginjal

Selain mengurangi purin, ibu hamil arus minum lebih banyak cairan, terutama air putih. Tetap terhidrasi telah dikaitkan dengan lebih sedikit serangan asam urat.

Aturan umum adalah minum delapan gelas sairan setiap hari. Bicarakan dengan dokte tentang berapa banyak kita harus minum selama masa kehamilan berlangsung.Ibu hamil juga harus berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang sesuai umur kehamilan. Dokter kebidanan dan kandungan dapat membuat rekomendasi khusus yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi setiap ibu hamil agar dapat menjalani kehamilan sehat. (*)