Ketika tubuh sudah mulai beradaptasi, ditandai dengan munculnya keringat, kecepatan langkah kaki bisa ditingkatkan.
2. Atur teknik pernapasan
Selanjutnya, bisa mencoba melatih teknik pernapasan, karena jika melakukannya kurang tepat bisa membuat napas lebih cepat habis saat lari.
Pernapasan yang dangkal selama berlari, dapat membuat pertukaran udara tidak efektif.
Ketika lari, bisa mencoba melakukan pernapasan perut yang ditandai dengan gerakan naik dan turun pada perut.
Caranya, tarik napas dalam-dalam ketika posisi sedang diam, lalu turunkan bahu perlahan sambil menghembuskan napas.
3. Perhatikan postur tubuh
Saat berlari, jangan lupa juga perhatikan postur tubuh, karena ini juga berpengaruh terhadap pernapasan.
Pastikan postur tubuh lurus dan tegak, tidak terlalu condong ke depan. Postur yang salah akan membatasi kemampuan tubuh mengambil napas ketika lari.
4. Pertahankan kecepatan
Biasakan untuk lari dengan kecepatan yang stabil dan jangan terlalu kencang, apalagi jika masih pemula.
Berlarilah dengan kecepatan yang dapat membuat napas menjadi lebih mudah.
Itulah empat cara mengatasi napas pendek saat olahraga lari yang bisa dilakukan.
Napas pendek saat lari biasanya dengan gejala sakit kepala, sesak napas, detak jantung cepat, batuk, dan kebingungan. Jika gejalanya menetap, segera periksa ke dokter. (*)
Baca Juga: Olahraga Pagi vs Sore Hari, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?