Jenis penanganan yang bisa digunakan antara lain tricyclic antidepressants (TCA), serotonin and noradrenalin reuptake inhibitors (SNRI), atypical antipsychotics, serotonin reuptake inhibitors (SRI), serta pengobatan herbal.
Baca Juga : Mau Panjang Umur? Mohon Jangan Lakukan Aktivitas Ini di Tempat Tidur
Kombinasi obat berbeda diresepkan spesialis bergantung usia, intensitas penyakit, durasi, dan respon pasien terhadap penanganan.
3. Terapi puasa
Terapi puasa berhasil mengatasi baik gejala fisik dan psikis pada pasien dengan gangguan psikosomatis.
Menurut terapi ini, sistem saraf autonomik dan sistem endokrin menjadi teratur dengan proses puasa. Hasilnya, tubuh mendapat kembali keseimbangan kesehatan mental dan fisik.
4. Hipnotis
Migrain, asma, dan masalah gastrointestinal yang terlihat pada gangguan psikosomatis sering ditangani dengan hipnotis.
Metode penanganan ini bertujuan menemukan solusi di bawah sadar pasien untuk gejala fisik yang dialami.
Terapi hipnotis jangka panjang bisa efektif mengatasi emosi dan menghentikan kondisi psikis mempengaruhi tubuh. Marah, takut, dan masalah ketergantungan berhasil diatasi dengan terapi ini.
Baca Juga : Tidak Semua Bayi Perlu Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Ini Alasannya
5. Terapi perilaku kognitif
Bentuk terapi ini fokus pada pikiran dan keyakinan negatif yang tidak realistis. Ini membantu pasien dalam memahami kalau pikiran negatif bisa menimbulkan gejala fisik dan ada cara untuk mengatasinya.
Bagaimana kita bereaksi terhadap situasi bergantung pada bagaimana kita merasakannya. Pikiran seseorang terintegrasi dengan emosi, sensasi fisik, perilaku, dan juga lingkungan.
Source | : | Majalah Prevention Indonesia,www.ibupedia.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar