9. Konseling
Konseling membantu pasien menjelaskan situasi yang dialami, efek negatif yang dirasakan dalam hidup, dan sebagainya.
Konselor akan memvalidasi gejala penderita dan berempati, ini jadi permulaan penanganan yang efektif.
Baca Juga : Kaki Kasar dan Tebal? 2 Cara Hilangkan Kapalan dan Pencegahannya
10. Pereda rasa sakit
Di awal, dosis ringan pereda rasa sakit bisa diresepkan untuk mengatasi rasa sakit psikosomatis. Tapi pereda sakit sering memiliki efek samping jangka panjang dan pasien menyalahgunakannya untuk mengurangi rasa sakit dan membuat kondisinya bertambah buruk.
11. Penggunaan antidepressant
Antidepressant bisa diresepkan untuk membuat pasien merasa rileks. Kandungan analgesik pada antidepressant dapat membantu meredakan rasa sakit psikosomatis dan membuat pasien tidur lebih baik dan akhirnya menurunkan tingkat kecemasan.
12. Terapi keluarga dan kelompok
Ahli kesehatan mental bisa melakukan terapi keluarga untuk memastikan dukungan untuk pasien. Fokus utamanya tetap pada proses komunikasi, menciptakan lingkungan yang mendukung di keluarga, dan juga menyediakan respons yang tepat pada pasien.
Terapi kelompok utamanya untuk membantu menghilangkan respon “kenapa hanya saya” serta membantu memberi pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang dialami orang lain serta meningkatkan komunikasi dan sosialisasi.
Baca Juga : Tinggi Anak Terhambat? Kenali Sejak Dini Stunting pada Balita
13. Olahraga
Olahraga fisik secara teratur bisa meredakan gangguan psikosomatis dan juga mencegah terjadinya.
Terapi alternatif untuk penanganan psikosomatis lainnya berupa kompres panas dan dingin, akupunktur, dan akupresur. (*)
Source | : | Majalah Prevention Indonesia,www.ibupedia.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar