GridHEALTH.id - Walau sering tampil antagonis dalam setiap peran yang dimainkan, ternyata membuat Meriam Bellina sempat diisukan dekat dengan Hotman Paris Hutapea.
Hubungan kedekatan Hotman Paris dan Meriam Bellina ini ternyata hanya sampai seusia jagung saja.
Baca Juga: Bak Seorang Gadis, Nenek Seksi 53 Tahun Ini Bagikan Rahasia Sehat dan Awet Mudanya
Kedekatan mereka bertua harus bertahan 6 tahun saja dan mereka sekarang sudah menjalani hidup masing-masing.
Walau begitu, Hotman Paris pernah mengakui Meriam Bellina merupakan aktris tanah air tercantik, meski mereka sudah tidak mempunyai hubungan apa pun.
Di usianya yang sudah menginjak 54 tahun, Meriam Bellina, memang masih terlihat awet muda.
Ternyata penampilan awet mudanya ini diperolehnya dari gaya hidup yang ditetapkannya selama ini, seperti berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu.
Tak hanya itu, Meriam Bellina juga sangat memerhatikan makanan yang dikonsumsinya.
Ia mengungkapkan ada 5 makanan yang ia hindari agar tetap langsing, awet muda serta punya kulit kencang.
Daging merah
Dalam laman WebMD yang ditulis oleh dokter penyakit dalam Jonathan L Gelfand, MD, daging merah mengandung lemak jenuh yang bisa tingkatkan kolesterol dalam darah.
Kolesterol LDL tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain penyakit jantung, daging merah juga cukup berisiko terhadap kanker.
Para pakar di World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research yang melakukan penilaian sistemik terhadap sejumlah penelitian pada tahun 2007 mengonklusikan bukti-bukti yang ada meyakinkan hubungan antara daging merah atau yang diproses dengan kanker usus besar.
Baca Juga: Kebanyakan Makan Daging Bisa Picu Kematian Dini, Konsumsi Buah Ini Sebagai Alternatifnya
Tetapi terbatas dalam hubungannya dengan kanker paru-paru, esofagus, perut, pankreas, dan endometrium.
Minuman beralkohol
Sebuah penelitian mengungkap, alkohol menjadi penyebab kematian bagi lebih banyak orang daripada yang dibayangkan selama ini.
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada akhir bulan September 2018 dalam sebuah jurnal kesehatan The Lancet menyebutkan alkohol, seperti bir dan wine, menjadi faktor terdepan yang menyebabkan kematian atau pun penyakit.
Disebutkan, ada tak kurang dari 2,8 juta orang meninggal setiap tahunnya, terkait alkohol.
Selain itu, alkohol pun merupakan penyebab urutan ke tujuh untuk kematian prematur dan kecacatan secara global di tahun 2016.
Sebagai gantinya, Mer lebih sering mengonsumsi minuman teh herbal dan infused water.
Jeroan hewan
Jeroan hewan tinggi akan kolesterol, lemak jenuh dan purin. Sebenarnya jeroan tidak masalah untuk dikonsumsi namun hanya dalam jumlah sedang.
Pedoman diet Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyatakan lemak jenuh harus dibatasi hingga 10% atau kurang dari kalori individu.
Namun, untuk orang dewasa yang perlu menurunkan kolesterol mereka, American Heart Association merekomendasikan lemak jenuh tidak boleh dikonsumsi lebih dari 5% hingga 6% dari asupan kalori harian.
Jeroan juga tidak baik bagi penderita asam urat karena mengandung purin.
Makanan bersantan
Selama ini masyarakat percaya santan mengandung kolesterol, padahal ini hanyalah mitos.
Hal ini disampaikan oleh dr Diana Suganda SpGK, spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah, santan tidak mengandung kolesterol melainkan lemak jenuh.
“Santan tidak mengandung kolesterol, tapi santan mengandung lemak jenuh (saturated fat) yang tinggi, yaitu sebanyak 21 gram per 100 gram santan.
Mungkin orang sering salah kaprah menganggap lemak tadi sebagai kolesterol, padahal itu merupakan hal yang berbeda,” ujar dr Diana kepada Kompas.com (22/2/2018) lalu.
Baca Juga: Nasi Padang Ternyata Menyehatkan, Ahli Gizi: Sayur Daun Singkong Menyelamatkan Sepiring Nasi Padang
Selain kadar lemak jenuh yang tinggi, kandungan kalori yang mencapai 230 kalori per 100 gram juga membuat santan harus dikonsumsi secara hati-hati.
Sebab, konsumsi santan yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko obesitas.
Makanan manis
Menurut sebuah penelitian, makanan manis memang bisa membuat orang ketagihan.
Masalahnya, mengonsumsi makanan manis bisa berdampak pada kesehatan jantung.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Clinical Science, menunjukkan makanan yang mengandung gula pada 25 pria dengan kondisi perlemakan hati (NFLAD) berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
Sedangkan pada pria yang tidak sedang mengalami kondisi NAFLD cenderung mengalami kenaikan lemak hati.
Secara umum dapat dikatakan, mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dapat membahayakan jantung. (*)
Source | : | Kompas.com,WebMD,USDA,The Lancet |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar