Tak patah arang, Fidelis kemudian berselancar di dunia maya mencari tahu tentang penyakit yang diderita istrinya.
Hingga kemudian dia menemukan beberapa situs rujukan dari Eropa dan Amerika serta berkomunikasi dengan orang yang pernah mengalami atau memiliki kasus penyakit yang sama dengan yang diderita istrinya.
Salah satu rujukan yang dijadikan referensi oleh Fidelis adalah seorang penderita syringomyelia di Kanada yang mampu bertahan hidup dengan ekstrak ganja sehingga dia akhirnya ingin mencobanya kepada sang istri.
Menjelang akhir tahun 2016, Fidelis mulai menerapkan pengobatan dengan menggunakan ekstrak ganja berdasarkan literatur-literatur dari luar negeri yang didapatkannya dengan mencari sendiri menggunakan internet.
Tak disangka, terjadi perubahan besar semenjak Yeni menggunakan ekstrak ganja dalam proses penyembuhannya, mulai dari meningkatnya nafsu makan hingga bisa tertidur pulas sebagai mana rutinitas normal pada umumnya.
Baca Juga: Skoliosis Bisa Berujung Kecacatan Hingga Kematian, Ketahui Tanda-Tandanya Pada Anak
Lubang-lubang pada luka-luka dekubitus sudah menutup karena daging yang baru sudah tumbuh dan permukaan luka sudah mengering.
Pandangan mata dan penglihatan Yeni juga menjadi jelas. Ingatannya mulai pulih dan bisa mengingat hal-hal secara detail di masa lalu.
Yeni juga sudah mau diajak berbicara, berkomunikasi, dan mulai banyak bertanya.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar