GridHEALTH.id - Diet 80/20 adalah prinsip diet yang menekankan pengaturan makan dengan cara mengonsumsi 80% makanan sehat dan sisa 20%-nya adalah makanan yang kita sukai.
Baca Juga: Studi: Diet Vegetarian Bisa Bantu Kendalikan Gula Darah Pada Diabetesi
Diet ini mungkin tidak terlalu populer di Indonesia. Namun, di UK dan Amerika Serikat, diet yang juga disebut dengan pareto principle menjadi salah satu diet sehat paling populer.
Dilansir dari 2mealday.com, 80-20 rules ini sebenarnya bukan cuma untuk diet, tetapi untuk semua aspek kehidupan. Jadi ini merupakan sebuah aturan atau patokan yang menyatakan 80% efek yang datang dari 20% penyebab. Jika diaplikasikan pada diet, aturan ini menjadi acuan untuk makan sehat dengan nutrisi seimbang.
Diet modern ini tidak seperti diet-diet lain yang mengharuskan kita untuk memilih makanan yang sehat atau membatasi suatu jenis makanan. gu kita wajib makan makanan sehat, namun kita bisa dengan leluasa makan apapun di hari ke-7 atau saat akhir pekan.
Metode ini dianggap lebih ampuh untuk menurunkan berat badan seseorang dalam waktu yang cukup cepat dan dapat mencegah kenaikan berat badan di kemudian hari.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 menyatakan bahwa orang masih bisa menurunkan berat badannya setelah melakukan ‘kecurangan’ pada akhir pekan.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa meskipun orang yang melakukan diet ini tidak mengalami penurunan berat badan secara drastis, namun risikonya lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, atau penyakit kronis lainnya.
Makanan sehat yang dimaksudkan di sini adalah makanan yang tidak mengalami banyak proses pengolahan, rendah lemak dan kalori, serta tinggi serat.
Kita juga bisa menyesuaikan jadwal dalam seminggu dengan perencanaan diet 80/20. Misalnya, ketika ada acara keluarga atau diajak teman untuk hangout, maka kita dapat membuat hari tersebut menjadi ‘hari kebebasan’. Jadi tak perlu menolak ajakan teman atau keluarga untuk makan di luar.
Buktinya, seorang fitness influencer Briana Kathleen Shaffer berhasil menurunkan berat badan sebanyak 31 kg dalam waktu sekitar dua tahun, dari 2015 hingga 2017.
Dengan metode yang sama, katanya kepada Women's Health Magazine, Briana berhasil mempertahankan berat badannya hingga sekarang.
Namun, diet sehat saja belum cukup. Untuk mengencangkan tubuh dan membentuk otot, Briana juga berolahraga.
Baca Juga: Chikenisasi di Bandung Mulai Direalisasikan, Ini 4 Risiko Penyakit yang Harus Diperhatikan
Dia memulai perjalanan fitness-nya tahun 2015 dan memilih full body circuits di rumah. Alias, berolahraga yang melatih seluruh tubuh di rumah. Baru kemudian dia mulai berolahraga ke gym dengan pelatihan yang lebih serius dan terjadwal.
Namun demikian, diet ini masih menyimpan ‘kelemahan’. Diet ini hanya efektif jika kita dapat memperhitungkan dengan tepat jumlah junk food yang kita makan.
Baca Juga: Hentikan Resistensi Antibiotik Semakin Parah Dengan Tes Ini
Apakah benar yang kita makan hanya 20%nya saja dari total makanan sehat yang telah dikonsumsi sebelumnya? Jangan-jangan sudah berlebih mengingat bertemu dengan makanan gurih ala junk food biasanya kita menjadi kalap.
Terus terang, masih sangat sedikit orang yang dapat memperhitungkan dengan baik kalori beserta porsi makanan yang mereka makan, sehingga mereka sadar bahwa makanan yang telah mereka makan itu tidak berlebihan.
Jika tak mampu berhitung asupan yang masuk, kondisi ini, justru akan membuat usaha kita selama 6 hari sebelumnya sia-sia, karena salah memperhitungkan porsi ‘makanan bebas’ di akhir pekan.
Intinya, pandai-pandailah berhitung sebelum menerapkan diet ini, jangan sampai kita mengonsumsi makanan yang tak sehat, apalagi secara berlebih. Lebih baik tanyakan pada dokter, diet yang cocok untuk kita sesuai kebutuhan kalori. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar