Baca Juga: Terapi Al-Fasdhu Dikenal Bisa Obati Segala Penyakit Justru Disebut Melebihi Kewenangan
Begitupun menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dimana gangguan disosiatif merupakan gangguan karena terjadinya kehilangan sementara identitas pribadi dan kesadaran penuh dari lingkungan.
Termasuk di sini kondisi kesurupan yang disengaja atau yang tidak disengaja, terjadi di luar situasi keagamaan atau penerimaan budaya.
Baca Juga: Banjir Januari 2020, Jumlah Korban Jiwa Capai 43 Orang, Salah Satunya Karena Hipotermia
Dalam artian kesurupan bukan terjadi karena suatu kepercayaan agama atau budaya, melainkan lebih kepada faktor mental seseorang.
Untuk penyebab kondisi gangguan disosiatif sendiri hanya dapat dipahami melalui kombinasi perspektif biologis, antropologis, sosiologis, psikopatologis dan eksperimental.
Dimana kesurupan disebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor spiritual, sosial, psikologis dan fisik.
Meski begitu perlu pemeriksaan mendalam, terkait kemungkinan faktor penyebab lain yang bisa diketahui.
Trauma psikologis dan kekerasan yang berulang menyebabkan tekanan sosial dan mental juga bisa memicu gangguan ini.
Source | : | facebook,icd.who.int,psychnet-uk.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar