GridHEALTH.id – Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir sebagian masyarakat Indonesia menyukai gorengan.
Biasanya, sebagian besar makanan yang digoreng atau dimasak dengan minyak berlebih akan dianggap berminyak, seperti kentang goreng, pizza, burger, dan lainnya.
Baca Juga: Orang Indonesia Tak Bisa Jauh Dari Gorengan, Ini Porsi yang Dibolehkan
Dilansir Healthline, Selasa (14/1/2020), makanan berminyak tersebut cenderung tinggi kalori, lemak, garam, karbohidrat olahan namun rendah serat, vitamin, dan mineral.
Makanan berminyak berdampak negatif bagi tubuh dan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Mengonsumsi makanan cepat saji, yang tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan, kontrol gula darah yang buruk, dan peningkatan peradangan.
Baca Juga: Cuci Darah Wajib Pakai Finger Print, Ini Peraturan Baru BPJS Kesehatan
Faktor-faktor ini meningkatkan risiko diabetes tipe dua dan sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.
Kalau diperhatikan dampak negatifnya pada daftar di bawah ini, makanan gorengan memang mengerikan.
Oleh sebab itu, mari kita jadikan tahun 2020 ini sebagai tahun resolusi untuk mengurangi gorengan mengingat dampaknya ini;
Baca Juga: Wah, Dr. Oz Kampanyekan Sarapan Tidak Penting, Siapa Mau Ikut?
1. Dapat menyebabkan kembung, sakit perust dan diare
Makanan berlemak menghabiskan lebih banyak waktu di perut, yang dapat menyebabkan berbagai keluhan, mulai dari kembung, mual, dan sakit perut.
Pada orang dengan keluhan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar, pankreatitis kronis, atau gangguan perut, makanan berlemak tingkat tinggi dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.
Baca Juga: Memakai Hand Cream Tak Hanya Urusan Wanita, Pria Juga Wajib Pakai Karena Alasan Ini
2. Merusak merusak mikrobioma usus
Makanan berminyak dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus, memungkinkan tekanan yang tidak sehat tumbuh. Hal ini terkait dengan penambahan berat badan dan berbagai penyakit kronis.
3. Menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas
Makanan berminyak yang dimasak dalam jumlah lemak yang besar dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena jumlah kalori yang tinggi.
Berbagai studi juga mengaitkan asupan tinggi makanan cepat saji dan gorengan dengan peningkatan angka kenaikan berat badan dan obesitas.
Obesitas dikaitkan dengan banyak kondisi kesehatan yang negatif, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker tertentu.
Secara khusus, asupan lemak trans yang tinggi dapat menyebabkan penambahan berat badan sehingga menjadi gemuk.
Baca Juga: Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
4. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Makanan berminyak memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan jantung dan stoke karena efeknya pada berat badan, tekanan darah, dan kolesterol.
Selain itu, risiko penyakit jantung mungkin terkait dengan seberapa sering mengonsumsi makanan yang digoreng.
5. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Makanan berminyak dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengonsumsi makanan cepat saji, yang tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan, kontrol gula darah yang buruk, dan meningkatnya peradangan. (*)
#berantasstunting
Source | : | Healthline,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar