GridHEALTH.id - Tubuh ayam hampir semuanya bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Tubuh ayam, kecuali bulu, paruh, kuku, kerap dijadikan lauk untuk dimakan.
Baca Juga: Masih Sering Makan Ayam Bagian Ini? Coba Lihat Bahaya Mengerikan Dibalik Kelezatan Rasanya
Mulai dari kepala, kaki, tulang, ekor, hingga jeroan dan sayap, di Indonesia bisa diolah menjadi makanan lezat.
Tapi tahukah, ternyata ada enam tubuh ayam yang sebaiknya tidak kita konsumsi.
Baca Juga: Heboh Soun Cap Ayam Campur Kaporit, Konsumen Berisiko Terkena Kanker, Ini Kata Ahli
Alasannya karena tidak lain bagian tubuh ayam tersebut merugikan kesehatan manusia jika dikonsumsi.
Bahkan ada bagian tubuh ayam yang ternyata kaya akan bahan kimia.
Ini adalah bagian tubuh ayam ras alias broiler.
Ada yang beriko menjadi penyebab dan pemicu kanker, kolesterol berlebih, darah tinggi, asam urat, bahkan keracunan.
Tapi lucunya di Indonesia banyak penjaja makanan, baik skala besar ataupun kecil menjadikan enam tubuh ayam tersebut masakan andalannya.
Nah, mau tahu yang mana saja bagian tubuh ayam yang baiknya tidak dikonsumsi?
Berikut daftarmnya yang dilansir dari Sajiansedap.com, nakita.id, juga Tribun:
1. Pantat ayam (brutu)
Selain kulit, pantat ayam atau brutu juga diminati oleh konsumen.
Kandungan di dalam brutu jauh lebih berbahaya karena mengandung banyak lemak yang menumpuk dan memiliki hormon atau tempat berkumpulnya kelenjar getah bening.
Kandungan tersebut memicu penyakit kanker jika dikonsumsi oleh manusia.
Bagian yang paling aman untuk dimakan memanglah dada ayam.
Bagian tersebut rendah lemak tetapi memiliki nilai gizi serta protein yang tinggi sehingga bisadikonsumsi semua orang.
2. Kulit Ayam
Kulit ayam mengandung antibiotik, hormon, dan toksin yang larut dalam lemak kulit.
Baca Juga: Membedong Bayi dengan Sangat Ketat Justru Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara yang Benar
Kandungan lemak tersebut mudah menyatu ke dalam kulit sehingga meningkatkan lemak di kulit.
Kandungan lemak yang meningkat itu mengakibatkan obesitas, meningkatkan kolesterol yang buruk bagi kesehatan tubuh.
Leher juga memiliki banyak pembuluh darah serta kelenjar getah bening.
Organ tersebut memiliki banyak bakteri dan kuman penyakit yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: 9 Penyakit yang Disebut Bisa Dicegah Dengan Mengonsumsi Tahu
3. Hati Ampela ayam
Bagian yang banyak dijual dan juga diminati di Indonesia adalah hati ampela ayam.
Organ hati merupakan salah satu organ penting bagi tubuh untuk menetralisir racun yang masuk ke tubuh.
Baca Juga: Walnut Kacang Super Yang Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pria
Sehingga sisa racun yang tertinggal di hati dan menimbulkan risiko kolesterol, jantung, dan juga kanker.
4. Sayap Ayam
Sayap ayam atau chicken wings kini tengah populer jadi salah satu makanan di Indonesia.
Berbagai sajian sayap ayam menggugah selera dan juga ramai diperjualbelikan terutama di Indonesia.
Baca Juga: Jumlah Korban Virus Corona Terus Bertambah, Tapi Ratusan Pasien Juga Berhasil Sembuh
Ternyata bagian sayap juga merupakan bagian yang paling banyak terkontaminasi dengan obat-obatan.
Dilansir dari telegraph.co.uk, obat-obatan yang terserap melalui sayap ayam bisa mematikan berbagai nutrisi daging sehingga menimbulkan risiko kanker.
5. Leher Ayam
Bagian yang dekat dengan kepala ayam juga masih menyimpan serta menimbun berbagai bakteri serta virus.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Penyebab Diabetes tipe 2, Ternyata Lemak yang Bertumpuk di Hati dan Pankreas
Sehingga kandungan bakteri dan virusnya akan menyebar jika seseorang sering mengonsumsi leher ayam.
6. Kepala Ayam
Bagian kepala ayam merupakan bagian favorit dari tubuh ayam.
Berbagai olahan ditawarkan oleh pedagang makanan.
Tetapi siapa sangka, ternyata mengonsumsi kepala ayam berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Kepala ayam memiliki kandungan yang cukup riskan karena pada bagian ini, banyak terdapat bahan kimia.
Peternak ayam sering memberi obat-obat atau vaksin penangkal bakteri yang kemudian zat berbahaya tersebut akan tersimpan di bagian kepala, terutama di bagian otak.
Bahan yang tertinggal akan membahayakan kesehatan konsumen.(*)
#berantasstunting
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar