GridHEALTH.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi mesti dikontrol agar tidak memicu komplikasi.
Untuk itu para penderita hipertensi dituntut untuk selalu menjaga tekanan darahnya dengan menjalani gaya hidup sehat.
Salah satu gaya hidup sehat yang bisa dilakukan adalah olahraga.
Dengan berolahraga kebugaran jantung untuk memompa darah akan terus terlatih.
Namun disisi lain olahraga adalah aktivitas fisikyang dapat membuat jantung berdetak dengan kencang yang mengakibatkan tekanan darah juga ikut naik.
Melihat kondisi ini, seberapa bolehkah olahraga bagi penderita hipertensi ?
Mengenai masalah ini, InaSH (Indonesian Society of Hypertension) sempat membahasnya di acara Cegah Kerusakan Organ Akibat Hipertensi, yang dilaksanakan di InaSH House, Jakarta (20/02/2020).
Baca Juga: 5 Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Salah satu pembicara di acara tersebut sekaligus dokter spesialis kardiovaskular Indonesia , dr. BRM Ario Soeryo, Sp.JP, FIHA, mengatakan olahraga yang tidak terkontrol bagi penderita hipertensi bisa berakibat fatal.
"Tekanan darah pada saat exersice bisa sampai 260 mmHg, nah risikonya bisa pecah pembuluh darah," ucapnya.
Saat pembuluih darah pecah berisiko penderita hipertensi bisa mengalami kematian mendadak.
Meski begitu, dr. Ario menjelaskan bahwa bukan berarti penderita hipertensi tidak boleh olahraga.
Baca Juga: Heboh Pabrik Kosmetik Ilegal di Depok, Begini Cara Tentukan Produk yang Aman
"Bukan berarti mereka yang hipertensi gak boleh olahraga, mereka tetap harus olahraga tapi dengan porsinya yang dikontrol," katanya.
Sebab tak sedikit juga penderita hipertensi yang berolahraga mampu mengontol tekanan darahnya.
"Buktinya mereka yang melakukan olahraga teratur bisa mengontrol tekanan darah atau bahkan menurunkan tekanan darahnya," ungkap dr. Ario.
Baca Juga: Fakta Seorang Pria yang Viral karena Bisa 3 Kali Hamil dan Melahirkan dengan Inseminasi Buatan
Lebih lanjut, ia menyarankan penderita hipertensi untuk menggunakan alat pengukur tekanan darah saat berolahraga.
"Olahraga tidak disarankan, jika sudah melebihi 200 tekanan darahnya," kata dr. Ario.
Disisi lain, dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S (K), selaku dokter spesialis saraf yang juga menjadi pembicara mengatakan olahraga yang teratur dan terukur sangat penting bagi penderita hipertensi.
Ini dikarenakan untuk menjaga agar tekanan darah selalu terkendali, penderita hipertensi perlu berolahraga secara teratur.
Dibutuhkan sekitar satu hingga tiga bulan untuk olahraga teratur supaya dapat berdampak pada tekanan darah.
Manfaat ini umumnya akan bertahan selama kita terus berolahraga secara teratur selama 30 menit per hari.
Namun seperti dipaparkan sebelumnya olahraga yang dilakukan mesti bertahap dan terukur.
"Yang dinamakan olahraga ada beberapa derajatnya. Ada yang low impact, medium impact, dan high impact," ungkapnya.
"Biasanya yang meningkatkan tekanan darah tiba-tiba itu adalah olahraga yang langsung high impact," lanjutnya.
Oleh karena itu, bagi penderita hipertensi pastikan olahraga yang akan dilakukan harus secara bertahap dan teratur serta rutin.(*)
Baca Juga: Cara Cerdik dan Cerdas Membuat Wanita Mendapatkan Kepuasan Orgasme di Ranjang
#berantasstunting
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar