Shodiq mengatakan air yang digunakan untuk membuat jamu berasal dari air hujan.
Ia kemudian mencampurnya dengan temulawak, mengkudu kering, serta gerusan beberapa obat. Setelah itu ia memasaknya di drum sambil diaduk.
Ia lalu mendiamkan campuran tersebut selama sepekan sebelum dikemas di dalam botol.
Baca Juga: Setelah Olahraga Crossfit Tubuh Butuh Istirahat Selama 48 Jam
Jamu tersebut ia jual Rp 5.000 per botol. Shodiq mengaku mengedarkan sendiri jamu buatannya hingga ke Gresik.
"Juga dicampur gerusan obat etikal. Tapi yang kita persoalkan adalah, tidak adanya izin. Sementara soal bahaya mengonsumsi jamu ini, biar dari Dinas Kesehatan yang menjelaskan," kata Harun saat rilis di rumah Shodiq, Kamis (5/3/2020).
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar