Setelah beberapa hari lagi, pada 19 Maret, mereka disuruh kembali ke rumah sakit. Ayah Baker, yang menderita demam dan juga menderita asma, dirawat. Ibunya, yang tidak demam, diminta pulang.
Meskipun demikian, Baker mengatakan bahwa dia dan keluarganya optimis. Mereka berbicara dengan Stuart secara teratur di teleponnya, dan sepertinya tak ada masalah saat berbicara.
Selang 48 jam kemudian, ayahnya dirawat di ICU - tetapi keluarganya masih berharap. Stuart berubah, dari 60% mengandalkan oksigen menjadi 50%, suatu tanda bahwa segalanya berjalan ke arah yang benar.
Sementara itu, ibu Baker ada di rumah. Meskipun dia tidak mengalami demam atau gejala-gejala mengkhawatirkan lainnya, mengetahui bahwa suaminya ada di rumah sakit telah membuat mentalnya ambruk.
"Kami hanya berpikir itu adalah hasil dari ayah saya yang jauh dari dia selama lima hari terakhir, yang sangat sangat jarang terjadi dalam kehidupan mereka bersama," kata Baker.
Baker berkata bahwa dia dan saudara perempuannya mengunjungi ibu mereka beberapa kali sehari, duduk di garasi sementara ibu mereka duduk di dalam.
Baca Juga: Perawatan Gigi Untuk Ibu Hamil Perlu Karena Gigi Berlubang Bisa Memicu Keguguran
Baca Juga: Studi: Minum Air Putih Bisa Jadi Obat, Begini Cara Mengonsumsinya
Kemudian pada 24 Maret, mereka mendapat telepon dari rumah sakit. Ayah mereka telah dites positif untuk Covid-19 namun dokter mengatakan sepertinya dia tidak akan berhasil.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar