GridHEALTH. id - Kabar duka kembali menyelimuti dunia medis Indonesia. Dua dokter, yakni Soekotjo Soerodiwirio dan Sudadi Hirawan meninggal dunia karena positif Covid-19 pada Jumat dan Sabtu (10 dan 11/04/20)
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik mengatakan, keduanya merupakan dosen senior di perguruan tinggi di Indonesia yaitu Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia.
Soekotjo Soerodiwirio, kata Halik, meninggal pada 10 April 2020 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
"Sebelumnya dirawat cukup lama di rumah sakit yang sama sebagai pasien positif Covid-19," terang Halik seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (12/4/2020).
Sementara Sudadi Hirawan meninggal Minggu, (12/4/2020) di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.
Halik menceritakan, sebelumnya almarhum masuk ke Rumah Sakit Pondok Indah sebelum kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan.
Baca Juga: Alat Tes Covid-19 Tak Akurat, Inggris Minta China Kembalikan Uangnya
Baca Juga: Ibu Menyusui Ingin Ikut Puasa Ramadan, Coba Cek Dulu Saran Dokter Ini
"Dirawat sekitar 10 hari sebagai pasien positif Covid-19," terang Halik.
Halik nengaku tidak mengetahui dari mana keduanya terinfeksi corona. Namun yang pasti, kedua sosok legenda ilmu kedokteran Indonesia itu sudah tak menangani pasien.
Halik juga mengungkapkan, keduanya berkecimpung dalam dunia akademis. Soekotjo adalah perintis ilmu radiologi di Universitas Padjajaran dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Sementara Sudadi adalah pengajar Kedokteran dan membina Prodi Spesialis Kedokteran Okupasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Dua tokoh senior kedokteran yang wafat ini adalah perintis di bidang keilmuan masing-masing," terangnya.
"Profesi dokter patut berduka karena kehilangan beberapa sosok penting dalam perjalanan sejarah kedokteran di Indonesia," imbuh Halik.
Tenaga medis yang terus-menerus terinfeksi virus corona dan yang meninggal dunia, banyak yang diumumkan sekarang mungkin tak sesuai fakta sebenarnya karena banyak orang yang tidak mau mengaku atau tidak ketahuan terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Siapa Sangka, Empat Jenis Racun Bisa Jadi Obat Jantung dan Kanker
Baca Juga: Salah Pakai Celana Dalam Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya
Ikatan Dokter Indonesia meminta masyarakat bisa lebih jujur, apalagi pernah kontak dengan penderita Covid-19, untuk mau memeriksakan diri di puskesmas maupun rumah sakit.
"Banyak pasien yang tidak jujur kalau pernah bepergian ke daerah pandemik corona atau pernah bersentuhan dengan pasien corona," kata Ketua Lembaga Riset IDI, dr. Marhaen Hardjo Ph.D M.Biomed, dikutip dari Tempo.co.id.
"Mereka datang ke puskesmas atau rumah sakit dengan diagnosis bukan corona, padahal corona. Akhirnya, dokter kena juga karena ke tidak terbukanya pasien," katanya.
Lembaga riset IDI telah melakukan riset bahwa angka kematian dokter tinggi didapatkan lewat penanganan pasien yang bukan positif Covid-19, di rumah sakit rujukan.
Tapi, pasien yang sebenarnya sudah berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau positif, tapi tidak jujur akhirnya menularkan ke dokter.
Marhaen menjelaskan banyaknya tenaga medis yang menjadi korban di saat pandemi virus corona di Indonesia, selain kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), permasalahannya adalah pasien yang tidak jujur ketika datang memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Diet, Faktanya Bisa Lebih Membunuh dari Merokok!
Sampai saat ini, jumlah dokter yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19 tercatat sebanyak 33 orang, termasuk dr. Bernedette Albertine Fransisca, spesialis THT yang berasal dari Makassar. Kematiannya menambah catatan panjang dokter meninggal karena virus corona.
Dia menambahkan ketidakterbukaan masyarakat disebabkan beberapa hal, di antaranya ketidakpahaman masyarakat, ada juga yang menggampangkan bahkan keras kepala, sehingga banyak PDP atau ada stigma masyarakat bahwa corona itu aib.
Oleh karena itu, Marhaen mengimbau agar para pasien dengan gejala-gejala mirip corona untuk jujur ketika ditanya tentang riwayat perjalanan.
"Masyarakat yang memiliki gejala-gejala mengarah terkena corona untuk jujur ketika memeriksakan diri di rumah sakit maupun puskesmas."
Baca Juga: Daun Sirih Tak Sekadar Untuk Gigi, Nyatanya Miliki Sifat Anti Kanker
Baca Juga: Hindari Kemacetan, Sebab Duduk Lama di Mobil Bikin Susah Punya Anak
"Covid bukan aib, jadi jujur lah biar tidak kena orang lain dan nyawa sendiri juga bisa selamat biar ditangani cepat," ujarnya menyarankan. (*)
Source | : | liputan 6,WebMD,tempo.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar