GridHEALTH.id – Sakit kepala pada saat berpuasa adalah salah satu keluhan yang sering terjadi. Dari beberapa penelitian sosial disebutkan bahwa 4 dari 10 orang yang berpuasa mengaku pernah mengalami sakit kepala.
Jika kondisi ini terjadi pada saat tidak berpuasa, maka cukup dengan minum obat sakit kepala masalah akan selesai.
Namun jika sakit kepala ini menyerang saat berpuasa, maka penderitanya akan menjadi serba salah. Jika tidak minum obat, nyeri akan menjadi-jadi bahkan menggangung kekhusuan dalam menjalankan ibadah puasa.
Menurut definisi medis, nyeri kepala/sakit kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada sebagian atau seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
Melansir Migraine Trust, secara umum penyebab sakit kepala atau pusing saat berpuasa adalah menahan lapar dan dahaga.
Baca Juga: Sakit Kepala Saat Puasa Bukan Cuma Lapar, Begini Cara Mengatasinya
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Sebetulnya sakit kepala atau kepala pusing saat puasa juga tidak dialami semua orang. Menurut artikel yang dipublikasikan di National Headache Foundation, orang yang kerap mengalami sakit kepala atau pusing lebih rentan sakit kepala atau pusing saat puasa.
Dr Elliot Shevel, dokter ahli sakit kepala, seperti dilansir dari Health24 menjelaskan cara mengatasi kepala berdasarkan penyebabnya;
1. Ketagihan kafein
Jika terbiasa mengonsumsi kafein dari kopi, teh, cokelat, dsb. setiap hari, kita rentan pusing saat puasa.
Cara mengatasi sakit kepala saat puasa akibat kebiasaan mengonsumsi kafein ini bisa dilakukan beberapa minggu sebelum berpuasa.
Namun, apabila sudah kadung berpuasa, cara untuk mengatasinya adalah menyempatkan mengonsumsi asupan berkafein sesaat sebelum berpuasa.
Langkah ini dapat mencegah sakit kepala kambuh akibat penarikan kafein secara tiba-tiba. Setelah itu, latih untuk mengurangi porsinya secara bertahap agar tubuh tidak rentan dehidrasi.
2. Dehidrasi
Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air. Saat kadar air menurun, otak mulai menghasilkan histamin. Reaksi alami ini bertujuan untuk melindungi otak agar tidak kehabisan pasokan air.
Baca Juga: Siap ‘Berdamai’ Dengan Virus Corona, Ketahui Juga Strategi Mengalahkan Virus Mematikan Ini
Baca Juga: Studi: Probiotik yang Terdapat Dalam Yoghurt Dapat Meredakan Batuk
Pengeluaran histamin ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kelelahan. Tak pelak kita mengalami sakit kepala dan merasa lemah saat berpuasa dan tubuh kekurangan cairan.
Cara untuk mencegah dehidrasi selama puasa bisa dilakukan dengan minum banyak air putih saat sahur dan berbuka.
3. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kondisi saat gula darah rendah juga dapat memicu pusing saat puasa. Terlebih jika makan asupan tinggi gula sebelum mulai berpuasa.
Makan atau minum asupan tinggi gula saat sahur atau sebelum berpuasa dapat membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat diikuti penurunan yang cepat. Proses naik turunnya gula darah secara cepat ini dapat memicu sakit kepala.
Solusinya, kita disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman berkadar gula rendah saat sahur agar tidak sakit kepala di siang hari.
Pilih asupan dengan kadar indeks glikemik yang rendah, sehingga kadar gula darah tidak naik turun secara cepat yang menyebabkan pusing saat puasa.
Baca Juga: Istri Tak Kunjung Hamil? Suami Tak Perlu Malu Segera Periksa ke Dokter
Beberapa asupan dengan indeks glikemik rendah di antaranya yoghurt buah rendah lemak, buah apel, buah anggur, lentil merah, dan oatbran. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Tribun News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar