Organisasi yang dipimpin Berkley adalah sebuah kemitraan bidang kesehatan global antara organisasi publik dan swasta yang bermisi meningkatkan akses imunisasi di 73 negara termiskin di dunia.
Salah satu anggota kemitraan tersebut adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kita harus membicarakannya sekarang, walau belum ada vaksin Covid-19 yang tersedia," ujar Berkley kepada BBC (15/08/2020).
"Tantangannya adalah memastikan ada cukup vaksin bagi orang-orang yang membutuhkannya, baik di negara kaya maupun miskin."
"Tentu saja saya cemas. Perbuatan negatif kerap muncul terhadap komoditas yang jumlahnya terbatas. Kita harus mengambil strategi yang tepat," kata Berkley.
Dirinya lalu berkaca pada kasus Hepatitis B dimana ketersediaan vaksin untuk negara-negara miskin membutuhkan waktu lama.
Salah satu contoh nyata ketimpangan imunisasi terjadi dalam vaksin Hepatitis B, sebuah virus yang bertanggung jawab menyebabkan kanker hati, yang menurut WHO, daya infeksinya 50 kali lebih tinggi ketimbang HIV.
Baca Juga: Makan Malam Lebih Awal Bantu Bakar Lemak dan Turunkan Gula Darah
Baca Juga: Lakukan 5 Rutinitas Ini Sebelum Berangkat Tidur dan Rasakan Hasilnya
Pada 2015, diperkirakan 257 juta orang di seluruh dunia mengidap Hepatitis B. Imunisasi untuk menangkal penyakit mulai tersedia di negara-negara maju tahun 1982.
Source | : | The Guardian,Reuters,BBC,Welt am Sonntag,Bild Zeitung |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar