Namun pada tahun 2000, kurang dari 10% negara termiskin di dunia memiliki akses terhadap vaksin.
Didirikan tahun 2000 oleh Bill dan Melinda Gates, Gavi secara signifikan mengurangi ketimpangan itu. Upaya itu digenjot melalui kesepakatan antara pemerintah berbagai negara dan perusahaan farmasi.
Lalu pendiri Microsoft, Bill Gates, melalui yayasannya menjanjikan lebih dari Rp160 triliun untuk imunisasi di negara-negara miskin.
Contoh lain, meski ada kebutuhan besar, banyak negara miskin hingga kini belum mendapatkan vaksin HPV.
Salah satu contohnya adalah Gardasil, vaksin yang diciptakan tahun 2007 oleh laboratorium berbasis di AS, Merck, untuk menanggulangi Human Papilloma Virus (HPV).
Pemerintah AS menyatakan vaksin itu resmi bisa digunakan pada tahun 2014. HPV adalah penyebab utama kanker serviks di seluruh dunia. Namun vaksin itu hingga 2019 hanya tersedia untuk 13 negara dengan perekonomian rendah.
Baca Juga: Jadi Perokok Pasif, Bisakah Tertular Covid-19? Ini Kata Ahli
Penyebabnya karena kurangnya ketersediaan di tingkat global yang disebabkan lonjakan permintaan. Hal itu terjadi meski 85% kematian di seluruh dunia akibat kanker serviks terjadi di negara berkembang.
Source | : | The Guardian,Reuters,BBC,Welt am Sonntag,Bild Zeitung |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar