Padahal menurut berita yang beredar, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program BLT ini mencapai Rp 37,7 triliun.
Baca Juga: Cerdik Hadapi Corona, Indonesia Sigap Amankan 290 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Aman Sampai Akhir 2021
"Subsidi upah insya Allah akan di-launching oleh Bapak Presiden tanggal 25 Agustus," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah seperti dikutip Senin (24/8/2020) dari Kompas.com.
"Kita minta teman-teman BPJS untuk memvalidasi datanya dan kami di Kementerian Ketenagakerjaan menerima datanya dari BPJS Ketenagakerjaan. Jadi yang melakukan validasi adalah teman-teman dari BPJS Ketenagakerjaan," tambah Ida.
Tapi kenapa hingga tanggal yang dijanjikan, BSU tak kunujung cair? Ini yang banyak di tanyakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Presenter Susan Bachtiar Mengalami Infeksi Saluran Kemih, Ngaku; 'Banyak Duduk. Lupa Minum'
Mengenai hal itu Ida menyatakan, pemerintah terpaksa menunda pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan karena butuh waktu untuk validasi data rekening yang masuk.
"Kami mohon maaf butuh kehati-hatian untuk menyesuaikan data yang ada," kata Ida dalam keterangannya seperti dikutip Rabu (26/8/2020).
Menurut menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, sesuai petunjuk teknis (juknis) proses penyesuaian atau check list, memang membutuhkan paling lambat empat hari setelah rekening diserahkan BP Jamsostek.
Namun, pemerintah harus membutuhkan waktu tambahan karena ada jutaan rekening pekerja yang masuk.
Di tahap awal, pencairan dilakukan untuk 2,5 juta pekerja swasta.
Baca Juga: 10 Makanan Pengencer Darah Alami Ini Bisa Hindari Gangguan Jantung
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar