GridHEALTH.id - Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 mencatat Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai wilayah dengan kasus aktif positif virus covid-19 tertinggi level nasional.
"Yang perlu menjadi perhatian adalah ada 11 Kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000, Kota Semarang 2.591 kasus," kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (08/09/2020), dikutip dari gelora.co.id.
Sedangkan untuk urutan kedua yakni Kota Medan dengan 1.454 kasus aktif, selanjutnya urutan ketiga ada di Jakarta Timur dengan total kasus aktif sebanyak 1.429 kasus.
Selain itu, Kabupaten/Kota di Jakarta hampir seluruhnya tercatat sebagai wilayah dengan 1.000 kasus aktif, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu.
Untuk Jakarta, Wiku pun mengaku bahwa Ibukota sejauh ini telah menerapkan sejumlah langkah mitigasi.
Di antaranya bahwa DKI Jakarta telah membuat fasilitas isolasi mandiri di 2 tower di Wisma Atlet yang dapat digunakan pasien covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG), tentunya akses fasilitas harus melalui rekomendasi dari puskesmas.
Baca Juga: Ibu Dengan Rahim Transplantasi Pertama Melahirkan Bayi Sehat di Turki
"Sekda DKI juga sudah membuat surat edaran 02/SE/202 tentang Pengaturan Mekanisme Kerja ASN dan ini segera dilaksanakan. Sehingga ini adalah instrumen yang digunakan pemerintah daerah dalam mengendalikan kasusnya," kata Wiku.
Lebih lanjut, Wiku juga memaparkan Ada 310 Kabupaten/kota dari 514 yang memiliki kasus di bawah 50 kasus, yaitu ada 60,31%. Ada pula 74 Kabupaten/Kota di Indonesia yang tidak memiliki kasus aktif covid-19. "Ini harus ditekan terus agar menjadi lebih rendah lagi," imbuhnya.
Adapun kasus terkonfirmasi positif corona di Indonesia per data Selasa (08/09/2020) tembus angka 200.035 kasus.
Dari jumlah itu, akumulatif sembuh sebanyak 142.958 orang, sedangkan 8.230 lainnya meninggal dunia.
Sebelumnya, dikutip dari BBC Indonesia (07/09/2020), pakar epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mengatakan kecepatan penyebaran virus sudah tak terbendung.
Jika tidak segera diatasi, tiap-tiap daerah yang memiliki angka positif menyimpan 'bom waktu' yang setiap saat bisa meledak.
"Jawa Tengah dan Jawa Timur ini kasus kematiannya 70% lebih tinggi dari kasus rata-rata nasional bahkan di banding DKI Jakarta," jelas Dicky Budiman dikutip dari BBC News Indonesia (06/09/2020).
Baca Juga: Waspadai Nyeri Kronik, Terlihat ‘Sepele’ Tapi Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa
Satu-satunya cara untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, kata Dicky, dengan mengejar jumlah pengetesan tes Covid-19 sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ia mencontohkan Jawa Tengah yang jumlah penduduknya hampir 40 juta, paling tidak harus melakukan pengetesan dengan CPR hingga 60.000 sehari.
Baca Juga: Mengunyah Labu Siam Rebus Setiap Hari, Menjaga Tiroid Tetap Sehat
Baca Juga: Kondisi Prediabetes Bisa Menjadi Diabetes Bila Tidak Ditangani Dengan Cepat dan Tepat
"Testing, tracing, isolasi, tindakan-tindakan ini yang sebetulnya akan menyelamatkan daerah dari tingginya angka kematian." (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas Health,gelora.co.id,BBC News Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar