GridHEALTH.id - Virus corona kini makin masif memakan korban jiwa, tidak hanya orang dewasa, banyak anak-anak juga ikut terpapar virus SARS-CoV-2 ini.
Bahkan sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics menyebutkan bahwa virus corona pada tubuh anak-anak dapat bertahan selama kurun waktu yang lama.
Baca Juga: Khawatir Penularan Virus Corona, Bolehkan Memberi Jeda Imunisasi pada Anak?
Dari total sampe yang digunakan, lebih dari separuh anak-anak menunjukkan gejala, termasuk demam, batuk, diare, sakit perut, kehilangan indra penciuman dan pengecap.
Lama waktu munculnya gejala pun beragam, yaitu dari 1-36 hari atau lebih dari sebulan.
Melihat kemungkinan tersebut, American Academy of Pediatrics (AAP) sangat menganjurkan agar semua anak yang memenuhi syarat berusia 6 bulan ke atas menerima vaksinasi flu mereka pada bulan Oktober 2020.
Seperti diketahui, meski vaksin influenza belum terbukti akurat melawan virus corona, namun vaksin ini dapat mencegah anak-anak terkena serangan flu di saat musim penghujan tiba.
"Rekomendasi tahun ini sesuai dengan yang ada di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan sangat mirip dengan tahun lalu, tetapi vaksinnya sendiri telah berubah," penulis utama Flor Munoz, MD, seorang profesor pediatri (penyakit menular) di Baylor College of Medicine di Houston, Texas, mengatakan kepada Medscape.
AAP menyarankan dokter anak untuk memberikan formulasi vaksin mana yang tersedia di komunitas mereka untuk memastikan cakupan sebesar mungkin untuk musim influenza.
Baca Juga: Pemakaman Jakob Oetama Dipimpin Langsung Jusuf Kalla; Semoga Jadi Suri Tauladan Kita Semua
Anak-anak usia 6 bulan sampai 8 tahun yang pertama kali menerima vaksin influenza, yang hanya mendapat satu dosis sebelum 1 Juli 2020.
Mereka harus menerima dua dosis, idealnya pada akhir Oktober 2020.
Berapapun usianya, mereka yang hanya membutuhkan satu dosis juga harus divaksinasi pada akhir Oktober.
Munoz mencatat bahwa seperti halnya infeksi lain, begitu seorang anak pulih dari Covid-19, tidak akan ada kontraindikasi untuk menerima vaksin influenza.
Namun kedua infeksi tersebut pada awalnya tidak dapat dibedakan berdasarkan gejala klinis saja.
"Memang, inilah mengapa pengujian dan perawatan untuk influenza penting segera setelah gejala muncul, dan inilah mengapa mencegah flu dengan vaksinasi juga sangat penting," kata Munoz.
Dalam kejadian yang tidak menguntungkan bahwa seorang anak tertular kedua virus pada saat yang sama.
"Banyak hal dapat terjadi, tetapi tidak satupun dari mereka baik. Memiliki mereka pada saat yang sama atau satu demi satu berpotensi merusak paru-paru secara serius," tambahnuya.
Pada catatan positif, Munoz mengatakan, tindakan pencegahan menggunakan masker, menjaga jarak, dan sanitasi yang diambil untuk menangkal Covid-19 dapat mengurangi kejadian infeksi musim dingin lainnya, seperti flu, pilek, dan gastroenteritis. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | medscape.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar