GridHEALTH.id - Indonesia tengah mendapat sorotan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara di dunia dalam hal penanganan Covid-19 di dalam negeri.
Tak kurang dari Malaysia, dan 57 negara lain menyatakan tutup pintu bagi para pelancong dari Indonesia karena mereka khawatir WNI akan menjadi imported case akibat kasus penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Dilaporkan oleh Satgas Covid-19 di Indonesia, jumlah kasus Covid-19 di tanah air telah melampaui 200 ribu.Namun, seorang dokter yang juga aktif di sosial media Twitter, Dr. Faheem Younus meragukan angka tersebut.
Melalui akun Twitternya @FaheemYounus, Younus yang merupakan Chief of Infectious Diseases di University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) itu menyebut bahwa dia memperkirakan bahwa angka sesungguhnya dari kasus Covid-19 di Indonesia jauh lebih tinggi daripada angka resmi yang dirilis.
Baca Juga: Kota Semarang Jadi Wilayah Tertinggi Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Baca Juga: Sah, Kemenkes RI Sebut Anies Tak Perlu Minta Izin Lakukan Kembali PSBB
"Indonesia menguji 4 kali lebih sedikit dari India, 8 kali lebih sedikit dari Brasil dan 30 kali lebih sedikit dari Rusia," tulisnya. "Kasus aktual (dan kematian karena Covid) kemungkinan besar berkali-kali lipat," sambungnya.
Dalam cuitan yang sama dia mendorong agar Indonesia meningkatkan pengujian dan mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19.
"Kendalikan wabah sebelum musim dingin. Meningkatkan pengujian dan mendidik massa di balik sains yang jelas," tandasnya
Negara selain Malaysia yang membatasi kunjungan dari Indonesia antara lain Hungaria, Uni Emirat Arab, dan Afrika Selatan.
Bukan hanya karena tingginya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air, sebagian negara juga mempertimbangkan kemampuan pemerintah Indonesia mengatasi wabah.
Selain ditolak masuk di berbagai negara, Indonesia juga menjadi perhatian dari CDC (Center for Diseases Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), sebuah lembaga kesehatan di Ameri ka Serikat yang mengurusi penyakit dan wabah menular.
CDC merekomendasikan para pelancong menghindari semua perjalanan internasional yang tidak penting ke Indonesia.
Wisatawan dengan peningkatan risiko penyakit parah akibat Covid-19 harus mempertimbangkan untuk menunda semua perjalanan, termasuk perjalanan penting, ke Indonesia.
Baca Juga: Bau Mulut Parah dan Banyak Gigi Berlubang Pertanda Jelas Diabetes
Baca Juga: 4 Pertanyaan Krusial Pasien Jantung Terkait Virus Corona Kepada Dokter, Simak Jawabannya
Menurut CDC, risiko penularan Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi. CDC merekomendasikan para pelancong menghindari semua perjalanan internasional yang tidak penting ke Indonesia.
Beberapa contoh perjalanan penting dapat mencakup perjalanan untuk pekerjaan bantuan kemanusiaan, alasan medis, atau keadaan darurat keluarga.
Namun CDC menulis, golongan lanjut usia, mereka yang memiliki kondisi medis tertentu yang mendasari, dan orang lain yang berisiko tinggi untuk penyakit parah harus mempertimbangkan untuk menunda semua perjalanan, termasuk perjalanan penting, ke Indonesia.
Baca Juga: 4 Pilihan Kontrasepsi Bagi Pria, Ternyata Kondom Paling Disuka
Baca Juga: Berubah, Suhu Normal Tubuh Manusia Akibat Vaksin dan Antibiotik
CDC juga mengatakan, jika seseorang sampai sakit di Indonesia dan membutuhkan perawatan medis, sumber daya mungkin terbatas. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Komentar