GridHEALTH.id - Seorang balita usia dua tahun dengan sengaja menelan baterai kecil yang biasa digunakan pada jam tangan, dan juga kalkulator.
Gadis kecil usai dua tahun itu memang sengaja menelan baterai yang dijumpainya dengan tidak sengaja.
Hal itu memang wajar dilakukan balita usia 2 tahun.
Seba balita usia dua tahun, belum mengerti bahaya, dan masih ada masa oral.
Sehingga apapun yang dijumpai dan menarik baginya, akan dirinya masukkan ke dalam mulut.
Karenanya mengapa semua ahli perkembangan anak, selalu mewanti-wanti orangtua untuk menjauhkan balitanya dari benda-benda kecil, yang rawan dimaskannya ke dalam mulut.
Sebab seringkali orangtua luput memerhatikan balita saat bermain, tahu-tahu balitanya sudah tersedak, karena menelan benda yang ada di sekitarnya.
Nah, hal itu pula yang terjadi pada balita malang usia dua tahun ini.
Seperti yang diwartakan bellybelly.com.au, balita dua tahun tersebut bernama Brianna Florer, yang miliki rambut pirang dan mata cokelat besar.
Brianna tiba-tiba sakit parah. Karena saat itu diketahui mengalami muntah darah dan badan membiru.
Setelah dilakuan pertolongan pertama, langsung dilarikan ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Brianna rupanya alami pendarahan internal akibat baterai yang tertelan.
Saat itu dokter menyatakan tak sanggup hentikan pendarahan yang dialami oleh balita dua tahun tersebut. Akhirnya Brianna pun meninggal.
Menurut informasi kedua orangtua Brianna tak tahu sejak kapan putrinya menelan baterai lithium.
Baca Juga: Pemakaman Jakob Oetama Dipimpin Langsung Jusuf Kalla; Semoga Jadi Suri Tauladan Kita Semua
Menurut perkiraan dokter, Brianna sudah menelannya sejak 6 hari sebelum kematiannya.
Tak ingin kejadian tragis itu menimpa orang lain, orangtua Brianna meminta agar meningkatkan kesadaran akan bahaya yang dapat terjadi pada anak-anak.
Kisah tersebut kemudian ramai dibagikan untuk meningkatkan kewaspadaan orangtua terhadap anak balitanya.
"Keluarga tidak ingin tragedi Brianna ini terjadi pada anak atau keluarga lain. Pastikan untuk membagikan kisahnya dengan semua teman dan orang yang Anda cintai sehingga mereka akan berhati-hati," tulis kerabat orangtua Brianna dikutip dari bellybelly.com.au.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, tak ada salahnya orangtua lebih berhati-hati lagi saat memberikan mainan pada anak.
Penting diketahui, bahaya paling rawan terjadi pada bayi usia dua tahun, dan risikonya kematian, adalah tersedak.
Tersedak adalah sebuah kondisi karena masuknya makanan/minuman/benda asing ke dalam saluran pernapasan, yang seharusnya masuk ke dalam saluran pencernaan/kerongkongan, lalu masuk ke pencernaan.
Baca Juga: Harapan Hidup Pasien Covid-19 yang Memiliki Penyakit Penyerta Kronis
Menurut dr. Erlin Juwita, SpA, dari RS Ibu dan Anak Tambak—Jakarta pusat, tersedak bisa terjadi karena organ mulut bayi dan balita belum sempurna untuk melakukan refleks menelan dan gerakan mengunyah, juga karena dia belum mempunyai gigi selengkap anak yang lebih besar.
Jika bayi balita tersedak dalam kategori ringan, biasanya bayi akan batuk beberapa kali untuk mengeluarkan sesuatu.
Jika benda tersebut sudah berhasil dikeluarkan, batuk akan berhenti.
Jika batuknya hingga wajah si kecil memerah, ini berbahaya, masuk ketegori berat.
Lebih berbahaya lagi jika bayi balita sampai tidak bisa menangis, tidak bisa batuk, tidak bersuara, dan tampak kebiruan.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | bellybelly.com.au,Nakita,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar