GridHEALTH.id - Ketika dunia sedang dilanda wabah Covid-19, pemberian vaksin influenza. Vaksin ini memang tidak bisa mencegah Covid-19. Kendati begitu, pemberian vaksin ini bisa melindungi seseorang dari virus influenza dan mencegah kerancuan gejala.
"Gejala influenza mirip dengan Covid-19, jadi kalau sudah divaksin dan muncul gejala maka bisa dipastikan itu bukan flu," kata dr. Anshari Saifuddin Sp.PD dikutip dari Kompas.com (06/03/20).
Hal itu juga bermanfaat mencegah biaya yang tidak perlu dari pemeriksaan kesehatan terutama tes Covid-19 ketika muncul gejala.
Influenza berbeda dengan salesma atau jenis batuk pilek biasanya. Gejala utama yang terjadi adalah demam tinggi yang terjadi mendadak disertai dengan sakit kepala, nyeri, dan pegal. Selain itu, gejala lain seperti pilek, batuk, dan bersin kadang terjadi.
"Vaksin influenza juga akan melindungi kita dari penyakit flu. Kalau kita sakit flu tubuh juga lebih rentan terinfeksi virus lain, termasuk Covid-19," ujar Anshari.
Ia menegaskan bahwa pemberian vaksin influenza merupakan bentuk perlindungan tidak langsung dari wabah Covid-19.
Baca Juga: Fakta, Orang Amerika Ternyata Lebih Takut Virus Influenza Daripada Virus Corona
Baca Juga: 3 Mahasiswi di Malang Temukan Teh Celup Cegah Kolesterol dan Penyakit Jantung
Vaksin influenza dibutuhkan oleh orang yang berisiko tinggi, seperti lansia, anak-anak, dan juga para atlet.
Atlet termasuk kelompok yang dianggap rawan terkena penyakit menular karena paparan peralatan olahraga yang sama, berada di ruangan berkumpul dan juga perjalanan ke daerah beresiko di luar negeri.
Pemberian vaksin influenza dilakukan sekali dalam setahun. Menurut Anshari hal ini karena virus influenza terus bermutasi, sehingga tiap tahun muncul strain baru.
Untuk itu, setiap tahun pula para ahli perlu membuat jenis vaksin baru. Apabila terjadi ketidaksesuaian strain dalam vaksin dengan virus, maka itu bisa menyebabkan penurunan efektivitas vaksin influenza yang diberikan.
Walaupun cukup aman dan sangat disarankan, terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang tidak dapat menerima suatu vaksin tertentu, termasuk vaksin influenza.
Baca Juga: Sindrom Mata Kering Jangan Dianggap Sepele, Bisa Menganggu Saraf di Otak Hingga Timbulkan Migrain
Baca Juga: Berantas Stunting : Jangan Sampai Anak Terhambat Cita-citanya Akibat Stunting, Ini Cara Mencegah
Dikutip dari dokter.id, di bawah ini terdapat beberapa hal yang membuat seseorang tidak boleh menerima vaksin influenza inaktif, yaitu:
- Mengalami reaksi alergi berat (membahayakan jiwa), termasuk pada telur
- Pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima dosis pertama vaksin flu
- Pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap satu atau beberapa komponen penyusun vaksin
- Pernah mengalami sindrom Guillain Barre
- Jika sedang merasa tidak enak badan atau sedang sakit. Akan lebih baik jika menunggu hingga keadaan kesehatan dan membaik sebelum menerima vaksin influenza inaktif ini
Di samping vaksin influenza inaktif, ada juga vaksin influenza aktif. Walaupun tidak akan menyebabkan infeksi, akan tetapi terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang tidak dapat menerima vaksin influenza aktif ini, yaitu:
- Mengalami reaksi alergi berat (membahayakan jiwa), termasuk pada telur
- Pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima dosis pertama vaksin flu
- Pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap satu atau beberapa komponen penyusun vaksin
- Jika pernah menerima vaksin lainnya dalam waktu 4 minggu terakhir
Baca Juga: Sering Sembelit? Konsumsi 7 Makanan Pelancar Buang Air Besar Ini
Baca Juga: 9 Cara Agar Aliran Darah Lancar dan Terkontrol Demi Kesehatan Jantung
- Pernah mengalami sindrom Guillain Barre
- Jika sedang merasa tidak enak badan atau sedang sakit
Pada beberapa keadaan, akan lebih baik bila seseorang menerima vaksin influenza daripada menggunakan obat-obatan untuk mengatasi influenza. Beberapa keadaan tersebut adalah:
- Sedang hamil
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Memiliki gangguan kesehatan kronik tertentu
- Masih kecil dan menderita asma atau gangguan pernapasan lainnya
- Seorang anak kecil atau orang dewasa yang telah menggunakan aspirin dalam waktu lama
Baca Juga: Studi : Berenang, Bersepeda, dan Jalan Kaki, 3 Olahraga Terbaik Untuk Penderita Hipertensi
Baca Juga: WFH: Ini Bahan Makanan yang Perlu Ada di Rumah dan Tips Jaga Makan
-Harus merawat seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah
- Berusia kurang dari 2 tahun atau lebih dari 49 tahun (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Health Line,Center for Disease Control and Prevention,Kompas Health,dokter.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar