GridHEALTH.id - Penyakit diabetes mellitus (DM) atau diabetes merupakan penyakit yang banyak diderita warga dunia. Menurut World Health Organization (WHO), pada 2017 diabetes berada di urutan kedua setelah jantung, penyebab kematian penyakit tidak menular.
WHO memprediksi, hampir setengah penderita diabetes tipe 2 tidak menyadari dirinya sudah terkena.
Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes melitus yang menyebabkan kadar gula darah tinggi akibat pola hidup yang tidak sehat. Penyakit ini disebut juga sebagai adult-onset diabetes karena biasanya menyerang orang dewasa atau lansia.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika penyakit ini bisa menyerang orang usia muda karena berbagai macam faktor yang meningkatkan risiko.
Pada diabetes tipe 1, tingginya kadar gula darah disebabkan oleh pankreas yang tidak dapat memproduksi hormon insulin secara optimal.
Sementara itu, diabetes tipe 2 biasanya terjadi karena sel-sel tubuh yang tak lagi peka terhadap insulin sehingga kesulitan mengubah glukosa menjadi energi.
Baca Juga: Tes Gula Darah 2 Jam Setelah Makan Lebih Rendah Dari Gula Darah Puasa? Mungkin Ini Sebabnya
Dengan kata lain, pada orang yang memiliki DM tipe 2, pankreas tetap memproduksi insulin, hanya saja tubuh tak lagi sensitif terhadap keberadaannya.
Jika gula darah dibiarkan terus tinggi, penderita lebih berisiko mengalami komplikasi diabetes yang memengaruhi sistem saraf, jantung, ginjal, mata, pembuluh darah, serta gusi dan gigi.
Faktanya 25% penyandang diabetes yang sudah menyadari dirinya menyandang diabetes, hanya 17% yang menjalani terapi diabetes, sedangkan 8% tidak menjalankannya. Inilah yang bisa menyebabkan banyaknya penyandang diabetes yang terkena komplikasi.
Memang, tidak semua orang tahu bagaimana mendiagnosis gula darah, apakah itu normal atau tidak melebihi batas normal.
Padahal, gejala umum seperti kelelahan, nafsu makan yang tinggi, dan mengalami mudah mengantuk seringnya ini merupakan awal dari diabetes.
Bagian yang sulit dari deteksi diabetes bagi kebanyakan orang adalah mereka tidak pernah tahu kapan diabetes mulai memasuki tubuh mereka, dan ketika mulai merusak organ. Hampir 25% orang tidak menyadari jika mereka terkena diabetes tipe 2.
Baca Juga: Merebus, Mengukus dan Mengetim, Tiga Metode Memasak Paling Sehat
Baca Juga: Terpaksa Menyimpan Telur di Kulkas? Hindari Menyimpan di Bagian Pintu
Dilansir dari situs WHO, inilah 4 tanda yang merupakan awal dari terkena diabetes tipe 2:
1. Gejala awal
Tanda-tanda umum dari diabetes adalah cepat lelah, lekas marah, sering haus, dan sering buang air kecil. Fase ini tidak berjalan pada saat yang sama, namun secara bertahap. Gejala ini akan tumbuh jika dirangsang oleh tingginya tingkat stres dan kurang tidur.
2. Infeksi jamur
Kadar gula tinggi dalam darah dapat menyebabkan pertumbuhan jamur. Infeksi berulang merupakan sinyal bahwa tubuh tidak memproses gula dengan benar.
3. Faktor risiko
Riwayat keluarga diabetes dan obesitas merupakan faktor seseorang terkena diabetes. Bagi wanita hamil yang memiliki masalah diabetes gastional, bisa berisiko dua kali terkena diabetes tipe 2.
Hal ini juga akan terjadi pada pasien dengan penyakit jantung. Masalah jantung memberi kesempatan bagi seseorang mengembangkan diabetes.
Baca Juga: Studi: Di Indonesia Hanya 13,2% Lansia yang Tergolong Sehat & Bugar
Baca Juga: Bus Bisa Jadi Klaster Baru, Ini Bukti Penyebaran Covid-19 Terjadi di Dalam Bus Ber-AC
4. Jangan abaikan pra-diabetes
Pra-diabetes adalah suatu kondisi seseorang memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dari biasanya. Namun, kondisi ini belum tentu memenuhi syarat sebagai penderita diabetes.
Jika tidak memperhatikan asupan makanan dan rajin berolahraga, lonjakan gula darah yang tidak signifikan akan membawa mereka yang pra-diabetes bergabung dengan pasien diabetes tipe 2. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | WHO,Center for Disease Control and Prevention,Gridhealth.id,American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar