"Ini sangat penting untuk pengembangan vaksin yang efektif," lanjut dia.
Peneliti melakukan tes antibodi pada lebih dari 30.000 orang yang positif Covid-19 dari Maret hingga Oktober 2020. Mereka menemukan lebih dari 90% mengembangkan respons antibodi pada tingkatan sedang hingga tinggi.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini juga menganalisis dengan cermat 121 pasien yang pulih dan mendonasikan plasma darah mereka. Dikutip dari CTV News, 29 Oktober 2020, analisis dilakukan pada tiga bulan pertama setelah gejala muncul lima bulan setelahnya.
Menurut ahli, antibodi tersebut kemungkinan besar diproduksi oleh sel plasma di sumsum tulang.'
"Tingkat antibodi yang dipertahankan yang kemudian kami amati kemungkinan besar diproduksi oleh sel plasma berumur panjang di sumsum tulang. Ini mirip dengan apa yang kita lihat pada virus lain dan kemungkinan berarti mereka akan tetap ada," ujar salah satu peneliti Ania Wajnberg.
Baca Juga: Sarapan Raja dari Jam Makan, Kunci Stamina dan Produktivitas juga Hindari Penyakit Kronik
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar