GridHEALTH.id - Diabetes neuropati adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes. Ilmuwan percaya bahwa kandungan gula darah yang tinggi dalam darah penyandang diabetes dapat merusak saraf dari waktu ke waktu.
Penting diketahui, ada beberapa jenis neuropati. Mereka termasuk:
1. Perifer: nyeri dan mati rasa pada ekstremitas, termasuk lengan, tangan, tungkai, kaki, dan jari kaki
2. Proksimal: nyeri dan mati rasa pada tungkai atas, khususnya bokong, paha, dan pinggul
3. Otonom: kerusakan saraf sistem saraf otonom, yang mengontrol respons seksual, berkeringat, dan fungsi kemih dan pencernaan
4. Fokal: hilangnya fungsi saraf secara tiba-tiba yang menyebabkan nyeri dan kelemahan otot
Neuropati adalah salah satu efek umum diabetes. Diperkirakan bahwa 60 hingga 70% dari para penyandang diabetes akan mengembangkan semacam neuropati sepanjang hidup mereka.
Baca Juga: Kesemutan dan Kebas Pada Pasien Diabetes Dapat Dicegah Dengan Vitamin B
Baca Juga: Bahaya Kelebihan Zat Besi, Bisa Menyebabkan Gampang Lelah dan Diabetes
Pada tahun 2050, diperkirakan lebih dari 48 juta orang di Amerika Serikat saja akan didiagnosis menderita diabetes. Itu berarti di masa depan, antara 29 hingga 34 juta orang Amerika dapat terkena neuropati diabetes.
Kerusakan saraf akibat diabetes tidak dapat dipulihkan. Ini karena tubuh tidak dapat secara alami memperbaiki jaringan saraf yang telah rusak.
Namun demikian, para peneliti tidak menyerah dan sedang menyelidiki metode untuk mengobati kerusakan saraf akibat diabetes.
Meskipun kita tidak dapat memulihkan kerusakan akibat neuropati, ada cara untuk membantu menangani kondisi tersebut, termasuk:
- Menurunkan kadar gula darah dengan memerhatikan pola makan-minum dan terapkan gaya hidup sehat, misalnya olahraga.
- Mengobati nyeri saraf
- Secara teratur memeriksa kaki untuk memastikannya bebas dari cedera, luka, atau infeksi
Baca Juga: WHO Merencanakan Skema Asuransi Vaksin Covid-19 Untuk Negara Miskin
Baca Juga: Kurma Sebagai Pengganti Gula Saat Membuat Kue Plus Resep Bola Kurma
Untuk mencegah kerusakan pada kaki potong kuku secara teratur, rutin cuci kaki dengan sabun, saat kontrol ke dokter sekaligus periksakan kaki ke dokter dan hindari berjalan tanpa alas kaki. (*)
#hadapicorona #bijakggl
Source | : | Health Line,GridHealth.ID |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar