GridHEALTH.id - Setiap pria tentu ingin memiliki kualitas sperma yang baik. Hal ini penting guna mempercepat dan mempermudah seorang pria mendapatkan momongan dari pasangannya.
Dikutip dari WebMD, sperma dibilang sehat dan berkualitas jika memiliki bentuk, jumlah, dan daya gerak yang normal.
Jika ada satu saja kelainan dari ketiga faktor tersebut, risiko pria menjadi tidak subur atau bahkan mandul bisa meningkat.
Untuk menjaga kualitas sperma ini yang perlu dilakukan pria hanya menjalankan gaya hidup sehat seperti rutin olahraga dan menjaga pola makan.
Berbicara mengenai pola makan, tahukah ternyata konsumsi kacang dan kualitas sperma memiliki hubungan yang saling berkaitan.
Hal itu diungkapkan sebuah penelitian yang terbit di jurnal Andrology beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jadi Orang #BijakGGL, Ikuti 7 Tips Sehat dan Aman Konsumsi Gula Garam dan Lemak Ini
Studi ini mengungkap, orang yang menambahkan campuran kacang-kacangan ke dalam diet gaya Barat selama 14 minggu dapat meningkatkan jumlah dan fungsi sperma.
Perubahan pola makan mengubah metilasi DNA sperma melalui epigenetik yang mengubah kode sel bernama fenotipe tanpa memengaruhi DNA yang mendasarinya (genotipe).
Baca Juga: Bolehkah Makan Bawang Putih Jika Menyandang Penyakit Diabetes?
Faktor gaya hidup dan lingkungan sejak lama lama dikaitkan dengan perubahan jumlah dan kualitas sperma.
Faktor eksternal seperti ini mampu mengubah sel kita melalui metilasi DNA, yang menambahkan gugus metil ke molekul DNA, mempengaruhi keluarannya menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Minum minuman beralkohol, penggunaan narkoba, dan merokok semuanya dikaitkan dengan perubahan negatif dalam produksi sperma.
Baca Juga: Awas! Tali Elastis Masker Dapat Memicu Eksim Pada Kulit Wajah, Ini Temuannya
Dilansir IFL Science, Selasa (10/11/2020), studi baru ini melakukan uji klinis acak untuk menyelidiki apakah dan bagaimana konsumsi kacang-kacangan mengubah metilasi DNA sperma, dalam uji coba bernama FERTINUTS.
Tim peneliti melibatkan 72 pria muda sehat dan tidak merokok untuk penelitian. Pada 48 peserta, tim memberi campuran kacang termasuk almond, hazelnut, dan kenari ke dalam makanannya.
Baca Juga: Bijak Gula Garam Lemak; Kenapa Bisa Berlebih Mengonsumsi Garam dan Apa Bahayanya
Mereka kemudian membandingkan tingkat metilasi pada peserta ini dengan kelompok kontrol dari 24 peserta yang tidak menambahkan kacang ke dalam makanan mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok kontrol tidak mengalami perubahan dalam metilasi DNA sperma, tetapi kelompok yang diberi kacang menunjukkan perubahan signifikan di 36 daerah genom dari awal hingga akhir percobaan. 97,2% di antaranya menunjukkan hipermetilasi.
Tidak ada perubahan signifikan yang terlihat pada kelompok tanpa kacang.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ahli: Jahe Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Tapi Ginseng Tidak Boleh
Sebuah studi sebelumnya pada tahun 2018 telah menemukan bahwa suplementasi diet gaya Barat dengan kenari, hazelnut, dan almond meningkatkan kualitas sperma pada pria usia reproduksi yang sehat.
Studi tersebut menyarankan bahwa efek menguntungkan ini bisa jadi merupakan hasil dari pengurangan fragmentasi DNA sperma atau perubahan metilasi DNA.
Penelitian baru ini menunjukkan bahwa ada beberapa daerah sensitif dari epigenom sperma yang merespon konsumsi kacang sehingga bisa mengubah kemampuan sperma untuk membuahi.
Baca Juga: Kepala Satpol PP Semarang 2 Kali Terinfeksi Covid-19, Sembuh dan Paru-parunya Bersih
Nutrisi mana yang tepat dalam kacang bertindak pada metilasi sperma masih belum jelas, namun para peneliti menyoroti asam folat dan genistein sebagai kemungkinan.
Apakah efek yang sama dapat dicapai melalui suplemen atau jika ada manfaat kesehatan potensial lainnya dari konsumsinya adalah hal yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Sebagai catatan, Sperma yang bahagia dan sehat mampu membuahi sel telur dengan cara membuka tutup botol seperti berang-berang, bukan menggeliat seperti belut.(*)
Baca Juga: #BijakGGL, Waspadai Gula Tersembunyi Dalam Makanan Kemasan, Ini Panduannya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar