Jadi, para peneliti mereplikasi efek merokok dengan memberi asap rokok pada platform yang dipakai selama tiga menit setiap hari. Hal itu dilakukan hingga empat hari.
Model penelitian yang digunakan telah dipakai untuk studi penyakit paru-paru selama lebih dari satu dekade.
Jadi, bisa jadi petunjuk bagaimana perubahan saluran pernapasan pada orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok.
Setelah diberi paparan asap rokok, platform yang dipakai dalam penelitian juga diberi Virus Corona.
Selanjutnya, para peneliti membandingkan bagaiman kondisi platform itu dengan jenis platform lain dengan jaringan yang lebih sehat.
Hasilnya, sel dalam platform yang terpapar asap rokok dua hingga tiga kali lebih mudah terinfeksi.
Source | : | Kontan.co.id,louisville.edu |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar