GridHEALTH.id - Madu adalah salah satu makanan yang sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Dalam berbagai budaya selama berabad-abad, cairan manis ini telah digunakan dalam banyak keperluan pengobatan.
Salah satu yang paling dikenal adalah penggunaan madu dalam pengobatan Ayurveda sela sebagai obat pencernaan dan ketidakseimbangan pada tubuh.
Sebuah temuan yang dipublikasikan dalam Iranian Journal of Basic Medical Sciences tahun 2013 juga menunjukkan bahwa madu telah digunakan oleh manusia sejak 8.000 tahun lalu. Hingga masa kini pun, madu masih dipercaya punya banyak manfaat untuk tubuh.
Di masa modern, madu juga digunakan sebagai pelengkap makanan dan minuman. Maka itu tak heran di hampir semua rumah tangga menyetok madu di rumah untuk toping kue sampai diseduh menjadi minuman.
Madu mengandung gula yang tinggi dan kadar air rendah. Madu juga bersifat asam dan mengandung zat antibakteri hidrogen peroksida.
Baca Juga: Madu Boleh Dikonsumsi Penyandang Diabetes Namun Perhatikan Takarannya
Baca Juga: 2 Tatalaksana Pengobatan Hipertensi Bagi Pasien Penyakit Jantung di Masa Pandemi Covid-19
Ketiga kandungan tersebut membuat madu tahan lama, tetapi cara menyimpannya harus benar.
Apabila madu mengkristal saat disimpan jangan panik karena itu proses alami dan bukan berarti madu menjadi tidak enak. Begini cara yang tepat memperlakukan madu agar tahan lama;
Lihat postingan ini di Instagram
1. Simpan dalam kontainer
Berdasarkan The Spruce Eats, simpan madu di dalam wadah aslinya. Bisa juga menggunakan kontainer plastik atau stoples kaca.
Material wadah yang harus dihindari adalah logam karena madu mengandung asam yang dapat mengoksidasi logam dalam waktu lama.
Baca Juga: 8 Kesalahan Umum Menggunakan Krim Mata Yang Harus Segera Dihentikan
Baca Juga: Bolehkan Penyandang Diabetes Mendonorkan Darahnya? Ini Jawaban Ahl
2. Tidak perlu dimasukkan ke kulkas
Sebagian besar bahan makanan lebih awet jika disimpan dalam kulkas, tetapi tidak serta merta berlaku untuk madu
Pasalnya suhu dingin akan mengubah tekstur madu menjadi lebih padat. Sehingga harus dicairkan dulu sebelum penggunaan.
Namun, madu bisa juga dibekukan walaupun bukan hal yang wajib. Cukup simpan madu dalam wadah tertutup rapat di lokasi yang sejuk dan jauh dari sinar matahari langsung.
3. Ambil madu pakai sendok kering
Sedikit air atau kelembapan dapat meningkatkan fermentasi madu. Proses ini merupakan cara madu terbuat tetapi kalau terus menerus terfermentasi tidak baik untuk kualitas madu.
Jadi, setiap kali mengambil madu usahakan menggunakan sendok kering.
4. Perhatikan masa simpan madu
Masa simpan madu bisa cukup lama sampai beberapa tahun, walaupun biasanya di kemasan terdapat tulisan tanggal sebaiknya dikonsumsi.
Hal tersebut untuk menandai bahwa umur simpan madu juga tergantung pada cara membuatnya, dipasteurisasi atau mentah.
Seiring berjalannya waktu, madu akan berubah seperti warnanya menjadi lebih gelap atau mengkristal.
Baca Juga: Latihan Leher Sederhana Di Tempat Kerja Untuk Mengurangi Sakit Leher
Baca Juga: Ibu Menyusui Mengonsumsi Gula Berlebih Berisiko Membuat Anaknya Diabetes
Rasa dan aromanya juga akan semakin menipis, tetapi bukan berarti sudah tidak layak konsumsi.
5. Cara mencairkan madu yang mengkristal
Madu murni dan asli dengan kandungan serbuk sari tinggi akan mengkristal lebih cepat daripada madu yang diproduksi pabrik.
Apabila madu mengkristal, cukup cairkan kembali. Cara paling mudah, siapkan wadah berisi air panas lalu masukkan wadah madu dan aduk.
Mencairnya akan lama tetapi lebih aman untuk menghindari suhu terlalu panas.
Alternatifnya, masukkan stoples madu ke dalam panci berisi air panas di atas kompor. Jangan terlalu panas.
Baca Juga: 4 Tanda Mengejutkan Dari Sistem Imunitas Tubuh yang Melemah
Baca Juga: 5 Resep Kondisioner Buatan Sendiri Untuk Rambut Sangat Kering
Aduk perlahan. Panas berlebih mampu membuat gula dalam madu menjadi karamel yang mengakibatkan perubahan rasa dan warna. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Kompas.com,Health Line |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar