GridHEALTH.id - Seluruh dunia menghadapi tragedi akibat lonjakan virus corona. Tanpa ampun, virus penyebab infeksi paru-paru ini menyerang tanpa pandang bulu. Mulai negara kaya, berkembang, hingga negara miskin.
Di Pakistan contohnya, sedikitnya enam orang, termasuk lima orang pasien virus corona meninggal di sebuah rumah sakit di Pakistan setelah persediaan tabung oksigen semakin berkurang.
Lebih dari 200 pasien dibiarkan berjam-jam karena tabung oksigen berkurang di rumah sakit pemerintah di Peshawar pada Sabtu (05/12/2020), dikutip Aljazeera.
Pejabat rumah sakit menyebut kekurangan itu sebagai "kelalaian kriminal", menyalahkan perusahaan pemasok.
Unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit di seluruh negeri sekarang hampir penuh, sementara pemerintah provinsi berjuang untuk menangani beban lonjakan kasus.
Rumah sakit di seluruh Pakistan sedang berjuang dengan lonjakan kasus dalam infeksi virus corona gelombang kedua di negara itu.
Baca Juga: Satu Bulan Lockdown Dibuka, Pakistan Catat Rekor Tertinggi Angka Kematian Covid-19
Baca Juga: PMS dan PMDD, 2 Gangguan Haid Bikin Resah, Pil KB Dapat Mengatasinya
Baca Juga: Banyak Bekerja di Depan Layar Komputer, Lakukan Olahraga Mata Untuk Menjaga Otot Mata Tetap Sehat
Sejauh ini dilaporkan lebih dari 400.000 infeksi dan 8.000 lebih kasus kematian sejak akhir Februari 2020.
"Insiden menyedihkan ini terjadi karenanya pasokan oksigen pusat di rumah sakit," jelas Menteri Kesehatan Provinsi, Taimur Saleem Jhagra dalam konferensi pers pada Sabtu malam menyusul kematian para pasien tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
"Kami akan mengadakan penyelidikan dan menyelidiki penyebab insiden ini," lanjutnya, dikutip dari BBC, Senin (07/12/2020).
Menurut rumah sakit pemerintah di Peshawar, dari 200 pasien, hampir 100 orang merupakan pasien Covid-19.
Juru bicara rumah sakit kepada BBC mengatakan, lima orang yang meninggal merupakan pasien di bangsal khusus virus corona dan salah seorang pasien berada di ICU.
Media lokal melaporkan, pasokan harian tabung oksigen baru belum tiba pada Sabtu malam dan 300 tabung cadangan tidak dapat memasok tekanan yang diperlukan untuk ventilator.
Dampak kejadian ini, tujuh pejabat di rumah sakit kota Peshawar, Pakistan, diskors sehari setelah sedikitnya tujuh pasien Covid-19 meninggal karena kurangnya persediaan tabung oksigen. Dari tujuh pejabat, salah satunya ialah direktur rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Ada Benjolan Putih di Langit-langit Mulut Bayi, Berbahayakah?
Baca Juga: CDC Sebut Covid-19 Kemungkinan Muncul Lebih Dahulu di AS Sebelum China
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik dan Penting Untuk Kesehatan Kulit, Rambut, dan Kuku
Juru bicara RS Pendidikan Khyber, Farhad Khan menyampaikan pada Minggu (06/12/2020), para pasien tersebut meninggal pada Sabtu malam saat penyalur tabung oksigen telat tiba ke rumah sakit.
Laporan awal pada Minggu malam menyatakan, kurangnya pasokan oksigen "tidak diketahui, tidak diawasi dan tidak terkendali," dan tidak ada pasokan oksigen cadangan yang disiapkan.
Menteri Kesehatan Provinsi, Taimur Saleem Jhagra, menyampaikan kepada AFP (06/12/2020) , pihak berwenang akan mengadakan penyelidikan rinci kedua selama lima hari ke depan.
"Rumah sakit kekurangan oksigen dari sekitar jam 8 malam, kenapa mereka tidak bisa menyelesaikan masalah itu sampai setelah jam 12 siang?" tanya Jhagra.
Baca Juga: Bayi Kedinginan Bisa Sebabkan Hipotermia, Ini Cara Mencek Suhu Tubuh
Baca Juga: Hati-hati Untuk Kaum Pria, Kebanyakan Gula Perbesar Risiko Kanker Prostat
"Ada staf yang libur, ada yang absen dan tidak ada pengaturan alternatif, bahkan tim darurat pun tidak tersedia," sesalnya (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Al Jazeera,AFP,BBC |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar