GridHEALTH.id - Konsumsi gula berlebih kini menjadi isu kesehatan yang tak boleh kita anggap sepele.
Pasalnya ada banyak masalah kesehatan yang bisa dipicu oleh kebiasaan konsumsi gula berlebih ini.
Termasuk gangguan metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan juga obesitas.
Selain itu, konsumsi gula berlebih juga ternyata bisa membuat seseorang susah tidur.
Kondisi ini tentu berbahaya, sebab kualitas tidur yang terganggu pastinya akan mempengaruhi kualitas hidup juga.
Berangkat dari situ, psikolog klinis sekaligus pakar gangguan tidur, Michael J. Breus, PhD, DABSM pun mengungkap hal serupa.
Dimana menurutnya tingginya asupan gula dapat membuat tidur malam seseorang menjadi terganggu.
Baca Juga: Akibat Konsumsi Gula Berlebih, Anak Jadi 'Lemot' dan Kecerdasan Otaknya Terganggu
Baca Juga: Peru Hentikan Program Penyuntikan Vaksin Covid-19 dari China Setelah Ditemukan Gangguan Saraf
Melalui laman resmi The Sleep Doctor, ia menjelaskan gula bisa membuat orang susah tidur lewat berbagai cara.
Studi pada 2016 lalu menyebut, konsumsi gula berlebih membuat orang gelisah dan tidurnya jadi terganggu.
Riset tersebut melibatkan kelompok yang diberi makanan minim gula dan lemak, kelompok kedua diberi kebebasan makan dan minum apa saja.
Baca Juga: Siap-siap! Mal Tutup Jam 7 Malam, Tidak Ada Perayaan Tahun Baru Seperti Sebelumnya
Para peneliti mendapati kelompok kedua cenderung mengonsumsi gula dan lemak berlebihan.
Alhasil pola makan kelompok kedua ini memengaruhi kualitas tidur malam mereka secara signifikan.
Kelompok tersebut tidurnya lebih singkat dan minim fase tidur nyenyak (deep sleep).
Baca Juga: Bill Gates Bicara Soal Akhir Pandemi Usai Vaksin Covid-19 Ditemukan, Ini Prediksinya
Padahal, tahapan tidur tersebut penting untuk menjaga metabolisme sampai fungsi kekebalan tubuh.
Selain waktu tidurnya lebih singkat, kelompok tersebut sepanjang malam tidurnya cenderung gelisah dan gampang terbangun.
Untuk mengatasi masalah susah tidur, beberapa ahli menyarankan agar selalu memperhatikan asupan makan dan tak lupa untuk berolahraga.
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Tom Cruise Amuk Para Kru Film Mission Impossible hingga Terancam Dipecat
Serat merupakan makanan sehat untuk menjaga bakteri dan mikroba yang baik bagi tubuh.
Sebuah uji laboratorium mengungkapkan, konsumsi serat yang cukup pada tikus dapat mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, konsumsi makanan tinggi asam amino triptofan juga dapat memperbaiki kualitas tidur.
Baca Juga: Alasan Mengapa Kebanyakan Gula Bisa Menyebabkan Peradangan Dalam Tubuh
Hormon yang memperbaiki suasana hati dan mengatur waktu tidur ini banyak terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan unggas.
"Triptofan dapat memberikan kita kode untuk segera tidur," kata ahli diet Alex Evans, seperti dilansir Guardian.
Evans menyarankan orang yang ingin asupan manis di malam hari bisa menggatinya dengan asupan tinggi triptofan.
Baca Juga: Kabar Gembira, Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19: 'Tidak Ada Alasan Masyarakat Tidak Dapat Vaksin!'
"Bisa dengan selada, daging kalkun, keju cottage. Bisa juga dari sandwich gandum dengan topping kalkun, keju, dan selada," jelas dia.
Perihal batas aman konsumsi gula, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan bahwa asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak melebihi 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari untuk dewasa.
Serta 30 gram atau 6 sendok teh per hari untuk anak-anak. Ini artinya kurang dari 10% dari total asupan energi.(*)
Baca Juga: Wiku; Karena Pilkada 2020 Angka Testing Covid-19 Nasional Turun Signifikan, Jauh Dari Standar WHO
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,WHO |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar