GridHEALTH.id - Kasus positif virus corona (Covid-19) pada anak kian menggeliat di Provinsi Banten.
Hal itu diungkap oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Banten Didik Wijayanto saat memberikan keterangan pers, seperti dilansir Kompas.com (22/12/2020).
Menurutnya anak-anak di Banten yang terpapar Covid-19 setiap minggunya terus mengalami peningkatan.
Hingga Selasa (22/12/2020), tercatat sudah ada 865 anak di Banten yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona.
"Kasusnya terkonfirmasi positif Covid-19 kepada anak sampai saat ini sebanyak 865 orang," kata Didik.
Peningkatan kasus Covid-19 pada anak ini, menurutnya, paling banyak terjadi di wilayah penyangga Ibu Kota yakni wilayah Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
Baca Juga: Jokowi Resmi Reshuffle, Budi Guna Sadikin Gantikan Menteri Kesehatan Terawan, Ini Latar Belakangnya
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Budi Gunadi Sebagai Menkes yang Baru, Ahli Epidemiologi UI: 'Sosok yang Tepat'
Didik juga mengatakan sejak awal pandemi, kasus Covid-19 pada anak cenderung selalu meningkat.
"Per minggu itu belum pernah ada kasus melandai, apalagi menurun. Jadi, tiga minggu yang lalu 55 kasus, dua minggu lalu 60 kasus, kemarin 65 kasus, trennya selalu naik," ujarnya.
Didik menjelaskan, kebanyakan kasus anak terkonfirmasi positif Covid-19 didominasi karena tertular dari orangtuanya.
"Pada umumnya anak ini korban dari orangtuanya karena orangtuanya ada gejala saat di-swab, positif. Maka anak di-swab. Mereka diperiksa karena orantuanya, jadi jangan salahkan anak-anaknya. Itu bagaimana orangtua menjaga anaknya," jelasnya.
Saat ini, kata Didik, fatality rate atau angka kematian untuk kasus anak di Banten berada di angka 1,63 % atau setiap 100 kasus ada 1 hingga dua anak meninggal dunia.
Baca Juga: 3 Cara Terbaik Untuk Membuang Kelebihan Garam Dalam Tubuh, Pemicu Gangguan Metabolik
Untuk risiko penularan Covid-19 terhadap anak sama saja dengan orang dewasa.
"Untuk anak-anak, risiko menularkannya sama. Baik yang tidak bergejala, bergejala ringan, sedang dan berat itu penderitanya dapat menularkan. Apalagi kalau dekat dengan orang-orang yang punya penyakit penyerta," tandas Didik.
Melihat kondisi ini, tentunya harus menjadi evaluasi bagi kita khususnya para orangtua untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Akrab dengan Dunia Kesehatan, Arif Mujahidin Masuk Top 40 PR Person di Indonesia 2020
Terlebih penularan virus corona sampai saat ini sangat sulit diprediksi, semua orang sangat rentan tertular termasuk anak-anak.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus corona menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Karenanya masyarakat diimbau untuk selalu menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini.(*)
Baca Juga: Ribuan Orang Antre Rapid Test Antigen di Stasiun dan Bandara, Awas Penularan Covid-19
View this post on Instagram
#berantasstunting
#BijakGGL
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar