GridHEALTH.id - Apa jadinya jika seseorang yang sehat wal afiat tinggal berhari-hari bersama pasien Covid-19?
Kemungkinan yang akan terjadi adalah ikut terinfeksi virus corona (Covid-19), bukan?
Baca Juga: Aturan Baru Isolasi Mandiri, Cukup 10 Hari dan Tidak Perlu Swab Lagi
Namun, seorang pria asal Surabaya bernama Kang Eddy membuktikan bahwa dirinya tetap sehat dan negatif corona meski sempat tinggal bersama pasien Covid-19 selama 3 hari 2 malam.
Meski terbilang nekat tinggal bersama pasien Covid-19, Kang Eddy rupanya juga turut disiplin menggunakan penyegar mulut buatannya.
Eddy mengklaim, penyegar mulut tersebut bukanlah penyegar mulut biasa.
Eddy menjelaskan, cairan penyegar mulut bernama Hydro Oxy yang digunakan mengandung hidrogen peroksida.
Baca Juga: Kriteria Pasien dengan Komorbid yang Boleh dan Tidak Boleh Divaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac
Menurutnya, kandungan hidrogen peroksida yang mengandung lebih banyak oksigen, sehingga saat proses oksidasi itulah baik kuman bakteri maupun virus yang bersarang di tenggorokan akan dimatikan.
"Hidrogen peroksida adalah hidrogennya 2, oksigennya 2. Bedanya dengan air adalah hidrogennya 2, oksigennya 1. Jadi (hidrogen peroksida) adalah air yang ketambahan 1 oksigen."
"Oksigen ini begitu ketemu dengan lendir di tenggorokan akan lepas oksigennya yang satu. Proses itu namanya oksidatif," terang Eddy saat dikonfirmasi melalui kanal YouTube AdiTV.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa proses oksidatif tersebut akan menghasilkan flos yang membunuh virus dan bakteri.
Lantas, amankah menggunakan hidrogen peroksida untuk menyegarkan mulut?
Dan benarkah cairan hidrogen proksida dapat membunh virus corona?
Berdasarkan laman WebMD, hidrogen peroksida adalah antiseptik ringan yang digunakan di mulut untuk membantu meredakan iritasi ringan pada mulut (misalnya karena sariawan, radang gusi, gigi palsu, peralatan ortodontik).
Namun, penggunaan hidrogen peroksida dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan reaksi alergi yang serius.
Efek sampingnya berkisar ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, hingga kesulitan bernapas.
Umumnya, dokter gigi dan mulut akan menyarankan penggunaan cairan penyegar mulut dengan kandungan hidrogen peroksidan selama 4 kali sehari.
Caranya dengan berkumur selama 1 menit, lalu bilas.
Kendati demikian, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Hospital Infection pada Oktober 2020 lalu menyatakan, hal sebaliknya.
"Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung indikasi obat kumur hidrogen peroksida untuk mengendalikan viral load terkait SARS-CoV-2 atau virus lain dalam air liur," tulis dalam hasil kesimpulan penelitian tersebut.
Meski belum ada bukti kuat dapat membunuh virus corona, Eddy mengklaim bahwa produk penyegar mulut berbahan hidrogen peroksida miliknya telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga: Jokowi Resmikan Kebiri Kimia bagi Predator Seksual Anak, Ini Keunggulannya Dibanding Kebiri Bedah
Baca Juga: Covid-19 Masuk Dalam 'Disease X', Ilmuwan Prediksi Masih Banyak Lagi Penyakit yang Bakal Muncul
Eddy pun membeberkan, cairan penyegar mulut tersebut diciptakan bukan untuk bisnis, melainkan demi kemanusiaan membantu negara menghadapi bencana non alam, Covid-19. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | YouTube,WebMD,BPOM |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar