PG dapat menggunakan efek proinflamasi atau anti inflamasi tergantung pada skenario inflamasi.
Sementara itu melansir Intisari-online (8 Januari 2020), dalam beritanya disebutkan pemerintah Inggris bekerja sama dengan produsen obat, telah memastikan obat - tocilizumab dan sarilumab - terus tersedia untuk pasien Covid-19 di Inggris.
Karena diyakani obat antiiflamasi tersebut mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi lamanya waktu yang dibutuhkan pasien yang sakit kritis dalam perawatan intensif, sekitar seminggu.
Sayangnya obat yang dimaksuh oleh pemerintah Inggris tersebut tidaklah murah.
Biaya sekitar £ 750 hingga £ 1.000 (Rp14,3 juta sampai Rp19 juta) per pasien.
Tapi jika dibandingkan dengan lamanya perawatan, keuntungan penggunaan obat tersebut justru menguntuingkan.
Bayangkan saja biaya perawsatan perhari untuk pasien Covid-19 di Inggri tembus £ 2.000 (Rp38 juta).
Prof Stephen Powis, direktur medis nasional NHS, dalam laman resminya mengatakan, "Fakta sekarang ada obat lain yang dapat membantu mengurangi kematian bagi pasien dengan Covid-19 adalah berita yang sangat disambut baik dan perkembangan positif lainnya dalam perjuangan berkelanjutan melawan virus."
Hal senda diutarakan Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial Matt Hancock, Inggris telah membuktikan berkali-kali bahwa Inggris berada di garis depan dalam mengidentifikasi dan menyediakan perawatan inovatif yang paling menjanjikan untuk pasiennya."
Adapun obat anti inflamasi yang dianjurkan Inggris bekerja meredam peradangan, yang dapat menyebabkan overdrive pada pasien Covid-19, dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Baca Juga: Bakal Berlaku 15 Hari, Anies Baswedan Ubah PSBB Transisi ke Pembatasan Jawa-Bali, Ini Aturannya
Source | : | intisari-online,sciencedirect.com,News-medical.net,US National Library of Medicine National Institure of Health,hmpf.fa.itb.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar