Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Infectious Diseases menyatakan, virus SARS-CoV-2 dapat dideteksi pada air liur pasien.
Studi ini mengungkapkan bahwa jumlah virus dalam air liur berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit.
Serupa dengan penelitian dengan sampel hidung atau tenggorokan, laporan ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 masih dapat dideteksi dalam air liur selama 20 hari atau lebih setelah diagnosis awal.
Baca Juga: Jokowi Kecewa Pelaksanaan PPKM Tak Efektif, Ini Peringatan Keras Buat Para Menteri dan Jajarannya
Laporan ini dapat mendukung gagasan bahwa air liur mungkin dianggap tepat.
Cara pengambilan tes Covid-19 saliva ini terbilang cukup mudah.
"Saliva adalah air liur, sedangkan swab itu adalah cairan yang diambil dari belakang hidung kita," ucap Bambang.
Source | : | WebMD,pubmed.ncbi.nlm.nih.gov,webinar |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar