Penelitian menunjukkan TMAO mendorong pertumbuhan kanker, dan secara khusus meningkatkan risiko kanker payudara, ovarium, dan prostat .
Itu juga membuat saluran pencernaan sangat rentan terhadap kanker.
Sayangnya, risiko tetap ada bahkan untuk sejumlah kecil telur — makan hanya 1,5 telur per minggu dapat menyebabkan hampir lima kali lipat risiko kanker usus besar dibandingkan dengan kurang dari 11 telur per tahun.
Sebuah tinjauan yang lebih baru dari 37 penelitian mengkonfirmasi temuan ini— Semakin banyak telur yang dimakan seseorang, semakin tinggi risiko terkena kanker saluran pencernaan.
Telur tidak hanya peningkatan risiko kanker, tetapi juga risiko kematian akibat kanker usus besar dan rektal.
Demikian pula, konsumsi telur dalam jumlah sedang, dapat melipatgandakan risiko terkena kanker kandung kemih.
Sebuah studi Harvard pada2011 yang didanai oleh National Institutes of Health, menemukan bahwa makan telur terkait dengan pengembangan kanker prostat.
Dengan mengonsumsi 2,5 butir telur per minggu, pria meningkatkan risiko terkena bentuk mematikan kanker prostat sebesar 81 persen, dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi kurang dari setengah telur per minggu.
Tingginya kadar kolesterol dan kolin dalam telur mungkin menjadi penyebabnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Physicians Commite - for Responsible Medicine |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar