Bambang meminta PT Kalbe Farma selaku pihak yang mengembangkan melakukan pengamatan dan pengujian terhadap validitas alat ini.
Dirinya meminta RT Lamp Saliva dan RT PCR yang berbasis swab, dibandingkan akurasinya.
Selama ini, pemeriksaan utama untuk Covid-19 adalah menggunakan RT PCR. "Karena bagaimanapun RT PCR swab yang dianggap gold standard."
"Kalau kita bandingkan dan ternyata tingkat akurasinya sangat tinggi atau sangat mendekati RT PCR Swab."
Baca Juga: Keunggulan Tes Saliva Dikembangkan Jepang, Lebih Akurat Deteksi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
"Ini merupakan terobosan yang sangat berarti bagi upaya kita untuk meningkatkan testing dan tracing," ucap Bambang.
Bambang mengatakan, pemeriksaan dengan metode pengambilan lewat air liur atau saliva sudah dilaksanakan di berbagai negara.
"Saliva ini sebagai informasi untuk Bapak Ibu sekalian sudah dipakai di banyak negara, bahkan sejak tahun lalu."
"Agustus tahun lalu ya beberapa negara, misalkan Amerika Serikat, Spanyol, Thailand, kemudian Jepang dan Malaysia itu sudah menggunakan saliva," tutur Bambang.
Source | : | Warta Kota,cnn indonesia |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar