GridHEALTH.id - Momen berbuka puasa adalah momen yang paling dinantikan selama bulan Ramadan.
Pada kesempatan inilah muncul makna dan nikmatnya berpuasa di bulan Ramadan.
Baca Juga: 3 Kelompok Makanan yang Direkomendasikan Saat Sahur Puasa Ramadan 2021
Pada bulan puasa Ramadan 2021 ini, baiknya kita lebih baik dari puasa tahun sebelumnya. Baik dari cara beribadah, juga cara berbuka puasa.
Untuk itulah GridHEALTH.id dalam kesempatan puasa Ramadan 2021 ini menyuguhlan ulasan mengenai berbuka puasa.
Khususnya yang baiknya dihindari dalam berbuka puasa.
Seperti yang kita ketahui bersama, setiap kali berbuka puasa, umat muslim di bukan Ramadan akan membatalkan puasa dengan minum, lalu makan beberapa butir kurma.
Setelah itu shalat maghrib, lalu makan malam bersama, dan lanjut shalat Isya berjamaan dan Tarawih.
Saat membatalkan puasa, muslim di Indonesia, biasanya akan mengonsumsi aneka makanan dan minuman manis.
Baca Juga: Bibir Kering Selalu Jadi Masalah, Saat Puasa Ramadan 2021 Jangan Terjadi Lagi
Konon hal itu bisa menyehatkan, karena bisa mengembalikan stamina yang loyo setelah seharian berpuasa.
Padahal, Menurut konsultan nutrisi dan wakil presiden Asosiasi Saudi untuk Ilmu Gizi, Dr. Khaled Al-Madani, jika membatalkan puasa seperti itu, apalagi tanpa mengonsumsi buah dan sayur, itu adalah sebuah kesalahan dalam membatalkan puasa.
Asal tahu saja, kesalahan tersebut dapat menyebabkan beban tambahan dan komplikasi kesehatan selama bulan puasa.
Padahal selama satu bulan puasa di bulan Ramadan, selain ibadah, itu adalah momen emas bagi umat Muslim untuk mendetoksifikasi dan mengistirahatkan saluran pencernaan.
Masih menurut Dr. Khaled Al-Madani, yang dilasnir dari Islami City (30/5/2021) dalam artikel 'Bad Iftar', disebutkan kesalahan lainnya yang biasa umat muslim lakukan saat membatalan puasa adalah terlalu banyak mengonsumsi cairan sebelum makan, dan melanjutkan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, termasuk makanan berminyak dan gorengan.
Baca Juga: Bagaimana Pusa Ramadan Memengaruhi Tubuh? Bisa Meningkatkan Imunitas
Hal itu pada gilirannya membebani perut dengan volume makanan yang banyak sekaligus.
Belum lagi, banyak yang setelah membatalkan puasa menyalakan rokok, bahkan ada juga yang tidur.
Nah, jika itu yang dilakukan, artinya tidak memberikan kesempatan pada tubuh memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan.
Efek tercepat yang bisa dirasakan, kita akan mengalami sembelit.
Apalagi banyak yang menyukai, setelah berbuka, dan makan, lalu mengonsumsi minuman bersoda.
Asal tahu saja kebiasaan itu bisa membuat gangguan pencernaan.
Demikian pula, makan terlalu banyak makanan manis sebagai salah satu makanan utama di bulan Ramadan, bisa menimbulkan masalah, terutama bagi penderita diabetes.
Jadi baiknya dalam membatalkan puasa saat berbuka adalah, jelas Dr. Khaled Al-Madani, mengonsumsi buah kurma dan secangkir air atau laban rendah lemak, diikuti dengan sop yang berisi sayuran, dan dua potong samosa atau fatayer.
Makan utama harus datang setelah shalat Tarawih, dan harus makanan sehat rendah lemak yang ringan di perut.
Sahur juga harus ringan dan mengikuti pedoman nutrisi dasar, alias gizi seimbang.(*)
Baca Juga: Puasa Ramadan Mampukan Membuat Tubuh Kita Kuat #Hadapi Corona?
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar