"Terkadang tanpa disadari pasien bisa galau dan stres karena omongan orang tentang kapan punya anak. Bisa jadi orang tua atau mertua yang sering kali bahkan menuntut hal tersebut. Ini bisa menyebabkan promil berjalan tidak maksimal," jelas Marinda.
3. Wajib menjadi pribadi yang bahagia
Selain stres, bahagia menjadi faktor penting dalam program kehamilan.
Namun sayangnya, tak sedikit pasangan yang menyadari bahwa kebahagiaan dapat tercipta lewat aktivitas bercinta.
Karenanya Marinda menyaranan agar ada baiknya tak menjadikan aktivitas bercinta hanya sebagai kewajiban untuk memiliki anak.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Bisa Berbeda-beda pada Setiap Orang, Ini Contoh dan Penjelasannya
"Membuat kesadaran tentang seks itu penting juga bagian dari mengedukasi pasien. Jangan sampai selama ini seks hanya aktivitas making a child bukan making of love. Jika sudah making of love, artinya ada candu dan tak perlu lagi ada pertanyaan kapan waktu terbaik melakukan hubungan intim. Ini akan berjalan dengan sendirinya karena perasaan bahagia tadi," papar Marinda.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Emc.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar