GridHELATH.id - Ingin segera mendapat momongan?
Sudah melakukan program kehamilan bersama dokter?
Jika belum, langkah satu ini harus ditempuh. Supaya keinginan menghadirkan si buah hati, bisa terprogram dengan baik.
Program kehamilan dengan dokter, bukan harus menjalankan program bayi tabung, lo.
Menurut dokter Spesialis Kebidanan Kandungan, Konsultan Fertilitas dr. Marinda Suzanta., D.Mas.,F.ART, Sp.OG (K-Fer) dari RS EMC Tangerang, dokter kandungan bisa dijadikan tempat curhat pasangan yang senang menanti-nanti kehadiran si buah hati.
Karenanya priogram hamil yang akan dijalankan, menurut Marinda tidak langsung mendiagnosa. Melainkan mendengarkan 'cerita' para pasien lalu mengedukasi.
"Jadi 80 persen keberhasilan kehamilan itu, di-support oleh program edukasi yang dilakukan oleh tim fertilitas. Edukasi ini perlu disampaikan secara gamblang ke pasien. Mengapa? Karena ketika bicara kesuburan artinya fertilitas itu butuh yang namanya motivasi. Jika tidak ada motivasi dari dokter, hasil akhirnya akan susah," jelas dr Marinda, dilansir dari dilansir dari EMC.id (11/11/2021).
Baca Juga: Gejala-gejala Sinusitis yang Umumnya Menyerang Hidung, Bisa Diatasi Sjak Dini
Nah, salah satu kunci kesuksesan program hamil bagi pasangan bersama dokter ada tiga.
Ketiga hal ini harus dijelankan, diwujudkan dengan baik dan maksimal oleh setiap pasangan suami istri.
Tiga hal ini terlihat gampang, tapi menurut Marinda ketika dipraktekan cenderung menjadi sulit.
Apa saja sih ketiga hal tersebut?
1. Olehraga secara rutin dengan program tertentu
Jika sudah menikah selama 12 bulan, melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi namun belum dikaruniai keturunan, artinya ada gangguan kesuburan (infertilitas).
Oleh karena itu, setiap pasien yang datang ke dokter kandungan, akan dihitung massa indeks tubuhnya untuk mengetahui rentang ideal berat badan.
Baca Juga: Ferdi Anak Sule Sesak Napas, Langsung Dibantu Alat Medis Ini di Hidung dan Mulutnya
Maka dari itu, dokter akan menyarankan agar pasien melakukan olahraga rutin untuk meningkatkan kesuburan, melancarkan proses ovulasi dan menstruasi, hingga mempersiapkan kehamilan dan persalinan.
"Rata-rata semua pasien saya yang promil berat badan turun. Paling tidak turunkan berat badan 10 persen agar peluang kehamilan semakin besar. Jadi turunkan berat badan dengan berolahraga, bukan menggunakan obat-obatan," jelas dr Marinda.
2. Menghindari stress setiap saat dan setiap waktu
Tak dapat dipungkiri, ini adalah salah satu hal yang sulit dihindari ketika pasangan tengah menjalankan program kehamilan.
Baca Juga: Catat, Inilah Bahan Alami yang Bisa Bantu Keluarkan Batu Ginjal Dari Tubuh
"Terkadang tanpa disadari pasien bisa galau dan stres karena omongan orang tentang kapan punya anak. Bisa jadi orang tua atau mertua yang sering kali bahkan menuntut hal tersebut. Ini bisa menyebabkan promil berjalan tidak maksimal," jelas Marinda.
3. Wajib menjadi pribadi yang bahagia
Selain stres, bahagia menjadi faktor penting dalam program kehamilan.
Namun sayangnya, tak sedikit pasangan yang menyadari bahwa kebahagiaan dapat tercipta lewat aktivitas bercinta.
Karenanya Marinda menyaranan agar ada baiknya tak menjadikan aktivitas bercinta hanya sebagai kewajiban untuk memiliki anak.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Bisa Berbeda-beda pada Setiap Orang, Ini Contoh dan Penjelasannya
"Membuat kesadaran tentang seks itu penting juga bagian dari mengedukasi pasien. Jangan sampai selama ini seks hanya aktivitas making a child bukan making of love. Jika sudah making of love, artinya ada candu dan tak perlu lagi ada pertanyaan kapan waktu terbaik melakukan hubungan intim. Ini akan berjalan dengan sendirinya karena perasaan bahagia tadi," papar Marinda.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Emc.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar