GridHEALTH.id - Neuropati perifer diabetik adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang, yang menyebabkan kerusakan saraf.
Beberapa orang tidak akan mengalami gejala apa pun. Tetapi untuk gejala lain mungkin melemahkan.
Antara 60 dan 70% penyandang diabetes memiliki beberapa bentuk neuropati, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.)
Neuropati perifer, bentuk paling umum dari neuropati diabetik, memengaruhi tungkai, kaki, jari kaki, tangan, dan lengan.
Banyak orang tidak tahu bahwa dirinya menyandang diabetes. Orang yang tidak menyadari diabetes mereka mungkin tidak tahu apa yang menyebabkan beberapa sensasi tidak biasa yang mereka alami.
Apa penyebab kerusakan saraf? Kerusakan saraf adalah akibat dari kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Tidak sepenuhnya jelas mengapa kadar glukosa yang tinggi merusak saraf.
Baca Juga: Diabetes Neuropati, Bisakah Disembuhkan? Ini Dia Cara Mengelolanya
Baca Juga: Hari Ini 85 Sekolah di DKI Uji Coba Tatap Muka, Langsung Ditutup 3 Hari Jika Ada Kasus Covid-19
Sejumlah faktor mungkin berperan dalam kerusakan serabut saraf. Salah satu komponen yang mungkin adalah interaksi rumit antara pembuluh darah dan saraf, menurut Mayo Clinic.
Faktor lain termasuk tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol serta peradangan saraf. Neuropati perifer diabetik biasanya pertama kali muncul di kaki dan tungkai, dan kemudian dapat terjadi di tangan dan lengan.
Lihat postingan ini di Instagram
Berikut adalah beberapa gejala umum neuropati perifer diabetik dikutip dari berbagai sumber:
1. Mati rasa
Gejala umum neuropati perifer diabetik adalah mati rasa. Terkadang kita mungkin tidak dapat merasakan kaki menapak saat berjalan.
Di lain waktu, tangan atau kaki akan kesemutan atau terbakar. Atau mungkin kita merasa seperti mengenakan kaus kaki atau sarung tangan padahal sebenarnya tidak.
2. Pegal linu
Terkadang kita mungkin mengalami nyeri tajam dan tiba-tiba yang terasa seperti arus listrik. Di lain waktu, kita mungkin merasa kram, seperti saat menggenggam sesuatu seperti peralatan makan dari perak.
Dampaknya, kita bisa secara tidak sengaja menjatuhkan barang yang dipegang akibat neuropati perifer diabetes.
Baca Juga: Malu Karena Uang, Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri di Dunia, Studi
3. Kehilangan keseimbangan
Berjalan dengan gerakan goyah atau bahkan kehilangan keseimbangan dapat disebabkan oleh neuropati perifer diabetik. Mengenakan sepatu ortopedi sering membantu dalam hal ini.
Kehilangan koordinasi adalah tanda umum dari neuropati perifer diabetik. Seringkali, kelemahan otot memengaruhi pergelangan kaki, yang dapat memengaruhi gaya berjalan. Mati rasa di kaki juga bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan.
4. Bentuk kaki berubah
Kaki mungkin mulai terlihat cacat. Ini adalah akibat dari perubahan berat badan yang tidak biasa akibat berjalan tidak normal dan hilangnya fungsi saraf, yang dapat memengaruhi otot.
Salah satu jenis deformitas disebut hammertoe. Ini terjadi ketika salah satu dari tiga jari kaki antara jempol kaki dan kelingking kaki menjadi cacat pada persendian.
Kita mungkin mulai melihat luka atau lecet pada kaki yang tidak dapat dijelaskan. Bisa jadi kita melukai diri sendiri dan tidak merasakannya saat itu.
Terkadang kita tidak merasakan sakit atau cedera karena kerusakan saraf. Ini bisa sangat berbahaya. Misalnya, kita bisa melepuh diri sendiri dengan air panas karena tidak bisa merasakan respons nyeri terhadap panas.
Baca Juga: Kenali, 4 Penyakit Mental yang Bisa Menimbulkan Jerawat Kronis
Baca Juga: Cara Menghilangkan Komedo, Praktis Dengan Mentimun dan Air Mawar
5. Tidak merasakan sensasi panas dan dingin
Neuropati perifer diabetik juga dapat menyebabkan sensasi yang berlebihan. Memegang secangkir kopi hangat mungkin terasa sangat panas.
Mungkin juga menyakitkan jika seseorang dengan tangannya yang dingin menyentuh kita. Tangan dan kaki kita juga dapat berubah-ubah, terasa panas atau dingin tanpa alasan yang jelas.
6. Sering memburuk di malam hari
Neuropati perifer diabetik sering memburuk pada malam hari. Kita mungkin sangat terluka bahkan gesekan dengan sprei pun terasa sangat berat dan menyakitkan. Hal ini dapat membuat kita sulit tidur atau tidur sepanjang malam.
Dalam hal menjaga diri mengatasi neuropati perifer diabetik, kita harus dapat mengelola kondisi kita dengan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan dan minum obat yang tepat.
Batasi alkohol dan hindari rokok jika kita penyandang diabetes neuropati perifer diabetik. Zat ini dapat memperburuk gejala.
Nutrisi yang baik itu penting, karena kekurangan vitamin dapat memperburuk kondisi. Mereka yang menggunakan metformin harus berbicara dengan dokter mereka tentang suplemen vitamin B-12.
Luka yang tidak terkendali berpotensi menyebabkan infeksi yang terkadang bisa menyebar ke tulang. Dan infeksi pada tulang bisa menyebabkan amputasi kaki dan jari kaki.
Baca Juga: Mengatasi Kram Menstruasi dengan Cara Rumahan yang Murah dan Praktis
Baca Juga: Bisakah Keringat Berlebih Menurunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli
Pastikan para penyandang diabetes neuropati perifer diabetik menemui dokter secara teratur dan segera menangani luka bila terjadi. (*)
Source | : | Mayo Clinic,National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Dise |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar