GridHEALTH.id - Banyak yang mengira sulit melakukan olahraga di saat puasa. Karena kita menganggap, makananlah yang memberi energi pada tubuh. Karenanya dinilai akan sulit untuk berpuasa dan berolahraga pada saat bersamaan.
Malah beberapa orang dengan pekerjaan yang menuntut fisik merasa bahwa mereka tidak dapat bekerja dengan baik jika berpuasa.
Baca Juga: Hal Ini Penting Diperhatikan Ibu Hamil Ketika Ingin Ikut Berpuasa
Mengenai hal ini, melansir dari thefastingmethod.com dalam artikel 'Fasting and Exercise – Fasting 23', saat kita makan, proses insulin naik memberi tahu tubuh untuk segera menggunakan sebagian dari energi makanan itu.
Sisanya disimpan sebagai gula (glikogen di hati). Setelah simpanan glikogen penuh, maka hati memproduksi lemak (DeNovo Lipogenesis). Protein makanan dipecah menjadi asam amino komponen.
Beberapa digunakan untuk memperbaiki protein tetapi kelebihan asam amino diubah menjadi glukosa. Lemak makanan diserap langsung oleh usus.
Baca Juga: Seperti Ini Cara Ramadan Bulan Mulia Penuh Rahmat Lindungi Umat Muslim Saat Pandemi Covid-19
Tubuh membakar gula yang disimpan, lalu membakar lemak yang tersimpan. Intinya, selama puasa kita membakar energi dari makanan yang disimpan (gula dan lemak).
Keamanan sangat penting untuk olahraga selama puasa. Perhatikan tubuh kita dan perhatikan tanda-tanda dehidrasi atau gula darah rendah.
Supaya puasa tetap terjalani dan tubuh tetap sehat, panduan keamanan berikut ini perlu diperhatikan saat berolahraga yang dilansir dari livestrong.com dalam artikel 'Should I Exercise While Fasting?'.
1. Tetap terhidrasi. Minumlah lebih banyak air dari biasanya saat berbuka puasa. Selama buka puasa hingga menjelang selesai sahur.
2. Berhenti jika lemas. Berhentilah berolahraga jika kita merasa lemas, pusing, atau sesak napas.
Baca Juga: Menu Buka Puasa Rasul, Ini Manfaat Kurma Medjool untuk Kesehatan
3. Berhenti jika pusing. Jika pusing atau lemas terjadi, minumlah minuman olahraga elektrolit karbohidrat.
4. Pilih olahraga dengan intensitas rendah. Jika kita berpuasa selama 24 jam atau lebih, tetap aman dengan hanya melakukan latihan intensitas rendah, seperti yoga atau jalan kaki.
5. Konsultasi dengan dokter. Selalu tanyakan kepada dokter sebelum memulai olahraga di bulan puasa.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | livestrong.com,thefastingmethod.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar